JAKARTA – Mandatory penggunaan biodiesel untuk campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar akan diturunkan menjadi 15% (B15). Seiring penurunan  tersebut pemerintah berharap ada peningkatan konsumsi biodiesel.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan tidak masalah jika campuran minyak kelapa sawit dikurangi pada solar,  karena yang terpenting konsumsi tidak turun.

“Ya kalau bisanya B15, ya B15 dari pada debat akhirnya tidak dipakai-pakai kan,” kata Jonan di Jakarta, Rabu (11/4).

Pemerintah memprediksi pada periode berikutnya akan ada peningkatan konsumsi biodiesel. Pada 12 bulan kedepan penambahan alokasi biodiesel sekitar satu juta kilo liter (KL).

“Mulai Mei nambahnya dalam kurun waktu 12 bulan ke depan tambahan satu juta jadi 3,5 juta KL kelapa sawit untuk ditambahkan di solar,” ungkap Jonan.

Ini artinya dalam satu periode, penambahan alokasinya mencapai 500 ribu KL biodiesel.

Menurut Jonan, salah satu faktor yang menyebabkan adanya peningkatan konsumsi dalam kurun waktu satu tahun kedepan adalah mulai menggeliatnya aktivitas pertambangan dan penggunaan campuran biodiesel untuk bahan bakar kereta api sebesar 5%.

“Biosolar kereta api sudah oke tahun ini 5% dan alat berat yang digunakan di tambang 15% ,” katanya.

Proyeksi penambahan alokasi dan konsumsi biodiesel dalam 12 bulan kedepan terbilang cukup signifikan. Pada periode November 2017 hingga April 2018 alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah hanya 1.407.778 KL atau hanya naik sekitar 30 ribu KL dari periode enam bulan sebelumnya.(RI)