JAKARTA – Djoko Siswanto terpilih sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Ego Syahrial yang pada tiga bulan lalu ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM.

Ignasius Jonan, Menteri ESDM, mengatakan Djoko terpilih melalui proses seleksi panjang, sehingga kompetensi yang dimiliki diyakini sudah terjamin.

“Setiap kali ada regenerasi saya berharap itu atas dasarnya kompetensi, bukan dasar yang lain,” kata Jonan saat pelantikan Djoko dan pejabat lainnya di Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (28/3).

Djoko bukanlah orang baru di lingkungan Kementerian ESDM. Sebelum menjadi Dirjen Migas, Djoko merupakan Deputi Pengendalian Pengadaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).

Sebelum di SKK, Djoko menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu Ditjen Migas, dan juga Direktur Teknik dan Lingkungan.

Jonan berharap dengan masuknya Djoko yang pernah mengisi jabatan di SKK Migas bisa membantu percepatan alur koordinasi antara Ditjen Migas dan SKK Migas.

“Kalau Dirjen Migas dan SKK Migas itu standar saya agak pelan ya. Memang dari proses disini sendiri juga kurang cepat. Jadi ini tolong peraturan di sederhanakan,” ungkap Jonan.

Ego Syahrial Sekretaris Jenderal, Kementerian ESDM mengatakan proses seleksi pemilihan Dirjen Migas tidak hanya melibatkan tim seleksi internal, namun juga eksternal.

Hal itu sudah lumrah dilakukan di kementerian dan lembaga lainnya. Lelang terbuka dilakukan untuk mencari dan memilih pejabat pimpinan madya.

“Waktu itu yang daftar 10, jadi di seleksi sampai ada proses internal. Pihak kami,panitia seleksi saya sebagai ketua dan salah satu deputi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Sekretariat Negara (Setneg), SKK Migas, dan Eselon 1. Kami rekomendasikan tiga orang, salah satunya pak Djoko Siswanto,” ungkap Ego.

Djoko mengatakan dalam program kerja jangka pendeknya sebagai Dirjen Migas adalah langsung melihat dan meneliti Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) agar sesuai dengan target. Kemudian segera menyelesaikan urusan kontrak blok terminasi serta menjalankan formula serta terobosan untuk mempermudah investasi di industri migas baik di hulu maupun di hilir.

“Saya harus menyelesaikan dan menjalankan DIPA, itu satu. Kedua mempermudah investasi di bidang migas hulu maupun hilir. Ketiga menyelesaikan kontrak PSC delapan wilayah kerja (terminasi),” tandas Djoko.

Selain mengukuhkan Djoko sebagai Dirjen Migas, Jonan juga melakukan rotasi jabatan lainnya yaitu dengan melantik Tunggal yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usaha Hulu untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Djoko Siswanto.

Posisi Direktur Pembinaan Usaha Hulu diisi oleh Ediar Usman yang sebelumnya Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.

Akhmad Syakhroza, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Tata Kelola dan Kelembagaan Pada Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Pada Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM.

Irjen Pol. (Purn) Drs. E. Widyo Sunaryo yang sebelumnya sebagai Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Hukum dan Keamanan Pada Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM dilantik menjadi Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Pada Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.

Serta Muhammad Wafid menjadi Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara sebelumnya Penyelidik Geologi Pada Badan Geologi.(RI)