JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina melantik Sunaryanto sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) pada 20 Februari 2024. Dia  menggantikan John Anis yang telah memimpin PHI sejak 22 Mei 2023 hingga 20 Februari 2024.

Anto, panggilan akrab Sunaryanto, bukanlah sosok asing di lingkungan PHI-Regional 3 Kalimantan. Jejak kariernya di industri migas dapat ditelusuri sejak lebih dari 30 tahun lalu. Sebelum bergabung di Pertamina, selama 26 tahun dia berpengalaman bekerja di dalam dan luar negeri bersama Total EP Indonesie (Total Energies SA), perusahaan asal Perancis yang mengoperasikan Blok Mahakam, yang saat ini dikelola oleh salah satu anak perusahaan PHI, yakni PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Saat di Total EP Indonesie, Anto menjabat VP Well Contruction and Intervention. Setelah alih kelola, dia pernah menjabat sebagai Executive VP Ops East Kalimantan PHM sejak 2018 hingga 2020. Sebelum diangkat menjadi Dirut PHI, Sunaryanto menjabat sebagai Vice President Drilling & Well Intervention PHE sejak 2021.

Sunaryanto mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas amanah yang diberikan sebagai Direktur Utama PHI, salah satu tulang punggung produksi migas Indonesia. Dia  menyampaikan apresiasinya kepada John Anis yang telah memimpin dan meletakkan fondasi yang baik terutama tentang pentingnya aspek keselamatan sebagai landasan dalam menjalankan seluruh aktivitas hulu migas perusahaan.

“Ini adalah amanah yang besar. Kami meyakini bahwa keberlangsungan operasi dan bisnis PHI-Regional 3 Kalimantan sangat ditentukan oleh kinerja keselamatan dan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Sunaryanto.

Sunaryanto menegaskan komitmen untuk melanjutkan langkah yang telah ditempuh oleh John Anis sebelumnya untuk memastikan keberlanjutan produksi migas PHI dan anak-anak perusahaan serta afiliasnya di Regional 3 Kalimantan dalam mendukung kebijakan transisi energi Pertamina serta pencapaian target produksi nasional sebesar 1 juta barel minyak dan 12 miliar standar kaki kubik gas pada tahun 2030.

“Kami akan terus menjalankan operasi migas yang selamat, andal, ramah lingkungan, serta menerapkan praktik-praktik terbaik di industri migas nasional dan global dalam mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas onshore dan offshore di wilayah Kalimantan,” paparnya.

Menurutnya, PHI pun akan terus berinvestasi dalam pengeboran ekplorasi dan eksploitasi untuk menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, dan mempertahankan keberlanjutan (sustainability) produksi migas lapangan-lapangan yang sudah mature. Sunaryanto percaya bahwa pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya akan terus memberikan dukungan yang diperlukan oleh perusahaan.

“Di PHI, kami menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam setiap kegiatan operasi dan bisnis perusahaan agar menghasilkan energi yang berkelanjutan bagi Indonesia dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional,” ujar Sunaryanto.

PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG di Regional 3 Kalimantan. Pada 2022, melalui anak perusahaan dan afiliasinya, PHI mencatatkan produksi minyak sebesar 57,8 ribu barel minyak per hari (MBOPD) produksi gas sebesar 668,3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Dalam mencapai visinya menjadi perusahaan migas kelas dunia, PHI terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan untuk mendukung #EnergiKalimantanUntukIndonesia.(RY)