JAKARTA – Aksi pencurian minyak dengan metode pembobolan pipa (illegal tapping) terus terjadi, termasuk di salah satu blok migas terbesar di Indonesia, Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia. Haryanto Syafri, Kepala Departemen Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), mengungkapkan dalam menjalankan operasinya guna memenuhi target nasional Chevron menemui beberapa kendala, antara lain illegal tapping dan pencurian fasilitas operasi di Wilayah Kerja Rokan.

Untuk mendukung pengamanan sudah ada Perjanjian Kerja Sama (PKS) pengamanan yang ditandatangani SKK Migas dengan Polda Riau yang berlaku sejak pertengahan 2018. Untuk penanggulangan dan pengungkapan pencurian dan illegal tapping, telah dibentuk Satgas Polda Riau – Chevron sejak awal Mei 2019.

“Sejak diaktifkannya PKS dan Satgas, jumlah kasus pencurian fasilitas operasi di wilayah Blok Rokan menurun cukup drastis sebesar kurang lebih 80% sejak Maret 2019 hingga Oktober 2019, yang juga diikuti oleh menurunnya dampak Loss Production Opportunity (LPO) sebesar kurang lebih 85% untuk periode yang sama. Untuk kelanjutan bantuan dan dukungan Kapolda Riau untuk keamanan dan pengungkapan kasus sangat kami harapkan,” kata Haryanto dalam keterangan resminya, Jumat (1/11).

SKK Migas sebelumnya menyatakan Chevron menderita cukup besar karena pipa minyak yang di-tapping adalah salah satu pipa utama yang menyalurkan minyak menuju ke titik lifting.

Atok Urrahman, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, praktek illegal tapping di Blok Rokan cukup berdampak pada realisasi lifting Chevron. Setiap tahun dilaporkan ada puluhan temuan kasus pencurian minyak oleh Chevron, namun metode pencurian yang baru saja ditemukan kali ini dinilai sebagai yang paling canggih dari segi teknologi maupun metode pencurian. Bahkan boleh dibilang seperti dilakukan orang profesional.

“Tapping canggih buat terowongan seperti perang, dalam panjangnya hampir 100 meter baru ada pipa. Tapping dilaksanakan itu di Blok Rokan di pipa yang biasa mengalirkan ke titik lifting, ini sedang ditanyakan (jumlahnya),” kata Atok

Menurut Akson Bramantyo, General Manager Security Chevron, kerja sama Chevron dengan Polda Riau selama ini sudah sangat baik dan mengucapkan terima kasih atas kerja keras Satgas Gakum yg dipimpin oleh Dir Reskrimum Kombes Pol Hady Poerwanto. “Kami berharap dapat terus mendapat dukungan dari Polda Riau untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas. Karena selain kerugian finansial yg diterima negara, terdapat risiko keselamatan manusia dan lingkungan atas tindakan pencurian tersebut,” ujar Akson.

Kapolda Riau, Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi pada pertemuan di atas menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan dan mengungkap kasus-kasus pencurian dan illegal tapping, secara tuntas untuk mencapai zero incident. Kemudian meminta kesiapan SKK Migas dan PT CPI untuk menyempurnakan PKS dan Satgas.(RI)