JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pedeve Indonesia telah menandatangani Conditional Share Sale and purchase agreement (CSPA) dengan PT Japan Indonesia LNG Co Ltd (JILCO) untuk mengakuisisi 15% saham JILCO di PT Badak NGL.

“Secara konsolidasi Pertamina menambah jumlah kepemilikan saham di PT Badak. Tentunya ini akan menjadi trigger bagi kami dalam mengembangkan PT Badak ke depan secara lebih komersial, mengingat advantage PT Badak adalah operation excellence,” kata Basuki Trikora Putra, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, Rabu (13/3).

Dengan membeli saham JILCO, Pertamina Group kini menguasai 70% saham Badak. Sisanya, dikuasai VICO 20%, dan PT Total E&P Indonesie 10%.

Dengan kepemilikan saham Pertamina yang menjadi mayoritas, Pertamina berkesempatan untuk dapat bergerak lebih agresif dalam konteks komersial.

Menurut Basuki, Pertamina berharap Badak LNG yang selama ini sudah dikenal sebagai World Class Company terus tumbuh dan berkembang serta berkontribusi dalam bisnis internasional.

“PT Badak memiliki banyak LNG expert. Pertamina bersama PT Badak NGL bisa memonetisasi expertise tersebut melalui jasa operational excellence bagi perusahaan, baik lokal maupun internasional, dan menjadi nilai tambah yang signifikan bagi Pertamina dalam mengembangkan bisnis LNG,” ungkap dia.

Naoto Matsumura, President Director JILCO menyambut baik pengambilalihan saham oleh Pertamina. Kesepakatan tersebut menunjukkan hubungan bisnis yang sangat baik antara Pertamina dan JILCO yang telah dimulai sejak 1974.

“Kita tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan Pertamina dalam cakupan bisnis yang lebih luas. Sejauh ini hubungan kami hanya sebatas penjual dan pembeli saja, tapi tidak menutup kemungkinan ke depannya dapat menjalin kolaborasi lainnya,” tandas Matsumura.(RI)