LHOKSEUMAWE – PT Pertamina Arun Gas (PAG) sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina diminta untuk terus agresif dalam melakukan ekspansi bisnisny sehingga menjadi Pusat LNG Hub Internasional secara optimal.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), menyatakan inovasi dan pengembangan bisnis yang dilakukan PAG harus terus didorong dalam upaya menjadi Pusat LNG Hub di Asia.

Ia juga mengingatkan keberadaan PAG harus terus memacu bisnisnya menjadi salah satu subholding gas unggulan di Pertamina. “Kita dorong subholding gas untuk lebih berkembang dan komitmen memastikan kehandalan kilang. Tidak hanya itu, PAG juga harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar perusahaan,” kata Ahok (8/12).

PAG sebagai pelaksana regasifikasi LNG domestik, sumber pasokannya salah satunya berasal dari Tangguh dimana 100% digunakan untuk domestik untuk kebutuhan PLN dan pupuk. Sedangkan untuk re-ekspor, PAG menampung rata-rata 2-3 kargo LNG dengan kapasitas 150.000 M3 untuk disimpan (storage). Sebagai pusat logistic bersama beberapa partner, LNG tersebut akan direload oleh partner menjadi sekitar 160.000 – 170.000 M3.

Sementara itu Heru Setiawan, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, menjelaskan LNG Hub Arun berperan penting dalam monetisasi gas bumi untuk mancanegara maupun domestik, karena peluang di era LNG akan dimanfaatkan subholding gas untuk meningkatkan performa bisnis.

“Selain itu untuk mendukung program-program strategis Holding Migas, salah satunya ekspansi pasar global,” ujar Heru.

Arif Widodo, Presiden Direktur PAG, menegaskan komitmen PAG melakukan inovasi bisnis untuk memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Aceh dan ketahanan energi Nasional. “Sejak beroperasi tahun 2015, PAG telah mengembangkan konsep 12 Business Plan dengan penerapan strategi khusus untuk mencapai visi menjadi Perusahaan Regasifikasi dan LNG Hub Kelas Dunia,” ungkap Arif.

PAG sendiri sudah mendapatkan kepercayaan dari Kemenkeu untuk sertifikat Pusat Logistik Berikat (PLB), di mana PAG bisa menerima LNG dari segala sumber baik dari dalam maupun luar negeri, Kemudian kelola dan dieskpor kembali maupun untuk kebutuhan domestik.

Untuk Regasification Plant saat ini PAG memiliki 405 MMSCFD. Gas yang sudah diregasifikasi dikirim ke dua pembangkit listrik PLTMG Arun berkapasitas 184 MW dan 250 MW. “Kemudian kita juga mengirimkan hasil regasifikasi LNG ke daerah Belawan dengan pipa sepanjang 350 km. Di samping itu, bertambah lagi ke arah Kawasan Industri Sei Mangke sejauh 550 KM,” ujar Arif.

PAG juga melakukan proses cooling down untuk kapal -kapal LNG yang akan melakukan reloading. Rata – rata proses loading kapal LNG memakan waktu lebih singkat dari maksimum laytime. Hal ini menegaskan komitmen PAG menjadikan pelabuhan khusus yang dapat melayani kebutuhan kapal berstandar Internasional. (RI)