JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menyatakan adanya budaya baru di Pertamina terkait dengan tingkat jabatan struktural perusahaan.

Ia menjanjikan seluruh pegawai Pertamina bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk promosi jabatan. Hal ini bisa menjadi model baru dalam mencari kandidat internal yang dianggap mampu menjadi Senior Vice President (SVP).

“Nah yang perlu diperhatikan pada seluruh insan Pertamina adalah kita akan memasuki sebuah budaya baru, membuka kesempatan pada seluruh insan Pertamina yang golongan PRL-nya di bawah 15 pun berhak untuk ikut tes menduduki posisi sampai SVP,” kata Ahok seperti dikutip dari YouTube Pertamina, Jumat (17/7).

Bahkan menurut Ahok dengan budaya baru tersebut tidak menutup kemungkinan bisa ada pegawai asli Pertamina menjadi anggota direksi maupun anggota komisaris.

Menurut Ahok, jika bisa diaplikasikan dengan benar maka nantinya dirut tidak perlu lagi berasal dari luar Pertamina dan konsep struktur manajemen yang ada di Pertamina ini bisa jadi role model pengelolaan manajemen BUMN lainnya.

“Harapan kami ke depan Dirut Pertamina pun tidak perlu lagi dari BUMN lain, tapi bisa dari insan Pertamina yang mendudukinya dan yang sudah selesaipun bisa menduduki posisi komisaris,” ujarnya.

Pertamina dalam 10 tahun terakhir memang kerap alami pergantian direksi. Termasuk posisi direktur utama juga dijabat oleh sosok yang berasal dari luar Pertamina. Misalnya Karen Agustiawan yang dilanjutkan dengan Dwi Soetjipto dari Semen Indonesia. Kemudian muncul sosok Elia Massa Manik dari BUMN Perkebunan dan terakhir yang sampai sekarang menjabat adalah Nicke Widyawati.

Nicke sebelumnya pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Pengadaan Strategis I PT PLN (Persero) pada 2014.

Lalu pada 2017 ia memulai karirnya di Pertamina sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan pelaksana tugas Direktur Logistik, Rantai Pasokan dan Infrastruktur. Tidak lama berselang ia sempat menjabat sebagai pelaksana tugas Direktur Utama merangkap Direktur Sumber Daya Manusia yang dilanjutkan dengan menjadi Direktur Utama sampai sekarang.

Pertamina belum lama ini melakukan restrukturisasi, berganti wajah menjadi holding BUMN migas. Anak dan cucu usahanya yang bejibun di sektor hulu, kini dijadikan subholding dan dibentuk regionalisasi.

Menurut Ahok, dengan subholding-subholding ini adalah bentuk perusahaan yang sudah dipersiapkan oleh Pemerintah. Adapun lima subholding yang telah dibentuk yakni upstream subholding yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi, Gas Subholding (PT Perusahaan Gas Negara).

Refinery & Petrochemical Subholding (PT Kilang Pertamina Internasional), Power & NRE Subholding (PT Pertamina Power Indonesia) dan Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga). Selain itu juga terdapat Shipping Company yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina International Shipping.

“Saya mau sampaikan terima kasih atas kesediaan direksi bekerja sama dengan Dekom untuk mengeksekusi apa yang diinginkan oleh kementerian BUMN dalam melakukan reorganisasi dan restrukturisasi Pertamina ini,” kata Ahok.(RI)