JAKARTA – PT Acset Indonusa Tbk (ACSET), anak usaha Astra Group, berhasil mengantongi proyek pengerjaan sipil Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU) Jawa I berkapasitas 1.760 megawatt (MW) yang berlokasi di Cilamaya, Jawa Barat.

Jeffrey Gunadi Chandrawijaya, Presiden Direktur Acset, mengatakan nilai proyek pengerjaan sipil untuk satu pembangkit listrik sekitar 30-40 % dari total budget investasi.

“Pekerjaan sipil power plant itu biasanya 30-40 %. Misalnya, satu power plant investasinya US$ 1 miliar, pekerjaan sipilnya 30-40 %,” kata Jeffrey kepada Dunia Energi, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Acset di Jakarta, Rabu (10/4).

Dia menambahkan, selain PLTGU Jawa I perseroan juga ikut tender proyek-proyek PLTU lainnya.

“Kami ingin masuk power plant, untuk coal fire. Power plant di Indonesia masih banyak sekali, saat ini kami coba masuk power plant coal fire dulu,” ujar Jeffrey.

Pengerjaan PLTGU Jawa 1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, merupakan perusahaan konsorsium dari PT Pertamina Power Indonesia (PPI) anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation.

Untuk pembangunan konstruksi dipercayakan kepada General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo), termasuk pemeliharaan pembangkit listrik selama 25 tahun.

Pembangkit listrik dengan teknologi combined-cycle Jawa-1 yang ditargetkan selesai September 2021 ini merupakan bagian dari Program 35.000 MW.

Nilai proyek ini kurang lebih US$1,8 miliar atau sekitar Rp26 triliun. Proyek tersebut dibiayai konsorsium yang terdiri dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) and Nippon Export and Investment Insurance Co, Ltd (NEXI), Asian Development Bank (ADB), serta institusi perbankan komersial antara lain Mizuho Bank Ltd, MUFG Bank Ltd, Oversiea-Chinese Banking Cooperation Ltd, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Societe Generale.

Maria Cesilia Hapsari, Corporate Secretary & Investor Relations Acset,  mengungkapkan awal tahun ini perseroan baru mengantongi satu proyek pembangkit listrik. Bisnis power plant hanya berkontribusi kurang dari 10% dari total pendapatan perseroan.

“Nilai proyek kami di PLTGU Jawa I  Rp200 miliar. Kami baru dapat satu ini. Kami kerjakan mulai dari yang kecil, intra related dulu, tidak langsung EPC (engineering, procurement, and construction) yang besar,” tandas Maria.(RA)

,