JAKARTA – bp bersama dengan Mitsubishi Research Institute (MRI) terpilih dalam program Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) untuk melakukan studi kelayakan pengembangan metodologi CCUS di bawah kerangka Joint Crediting Mechanism (JCM).
Metodologi ini akan mengakui CCUS sebagai salah satu opsi dekarbonisasi yang dapat menghasilkan kredit karbon di bawah JCM dengan memanfaatkan Tangguh CCUS. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan metodologi JCM CCUS yang berpotensi diterapkan pada emisi CO2 domestik di Indonesia di masa mendatang untuk kemudian diinjeksikan ke fasilitas Tangguh CCUS.
Metodologi ini memungkinkan emiten CO2 domestik yang melibatkan investasi Jepang berpeluang menghasilkan kredit karbon di masa depan. Metodologi yang dikembangkan tersebut akan mengusulkan mekanisme penerapan CCUS/Enhanced Gas Recovery (EGR) di bawah JCM, dengan menjajaki penerapannya secara rinci, termasuk akutansi serta pemantauan dan pelaporan karbon dari CCUS/EGR sebagai mekanisme penghasil kredit karbon yang diakui secara internasional di bawah JCM.
Indonesia dan Jepang telah mendatangani JCM Partnership Agreement pada 2013. Pedoman Joint Crediting Mechanism Guidelines for Developing Proposed Methodology for CCS and CCUS diadopsi pada Desember 2024 dalam 10th Joint Committee Meeting di Jakarta.
Tujuan dari studi kelayakan ini adalah untuk membangun kerangka kerja yang memungkinkan berbagai industri melakukan penangkapan, pengangkutan, dan penyimpanan CO2 melalui CCUS, serta berpotensi menghasilkan kredit karbon di bawah JCM. Inisiatif ini mendukung target Indonesia untuk mencapai net zero pada 2060 dan komitmen dekarbonisasi Jepang melalui kolaborasi lintas batas pada CCUS.
Bekerja sama dengan para mitra dan pemerintah, bp berkomitmen untuk memperluas penerapan CCUS sebagai solusi efektif dalam pengurangan emisi skala besar di kawasan Asia.





Komentar Terbaru