JAKARTA – PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), emiten energi terintegrasi, membukukan pendapatan Rp3,54 triliun sepanjang kuartal I 2016, naik 8% dibanding periode yang sama 2015. Kenaikan pendapatan didorong volume penjualan batu bara perseroan yang naik 14% menjadi 5,23 juta ton dibanding kuartal I 2014 sebesar 4,58 juta ton.

Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, mengatakan selama kuartal I 2016 harga batu bara dunia turun 15%. Namun Bukit Asam berhasil mengendalikan harga jual rata-rata tertimbang dengan persentase penurunan sebesar 6% menjadi Rp664.289 per ton dibanding periode yang sama tahun lalu Rp700.847 per ton.

“Dari peningkatan volume penjualan batu bara dan penurunan harga rata-rata harga yang berhasil dikendalikan, perseroan meraih laba bersih Rp332,57 miliar,” kata Adib, Kamis (28/4).

Pengendalian penurunan harga rata-rata tertimbang merupakan hasil dari langkah optimasi yang dilakukan Bukit Asam dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar. Perseroan juga menetapkan branding system untuk menyesuaikan spesifikasi batu bara dengan kebutuhan pasar.

“Perseroan juga melakukan terobosan pasar baru, di antaranya ke Pakistan, Bangladesh dan Perancis dengan memprioritaskan batu bara kalori tinggi untuk pasar ekspor,” kata Adib.

Sepanjang kuartal I 2016, volume penjualan batu bara Bukit Asam untuk pasar ekspor mencapai 2,32 juta ton atau 45% dari total volume. Sebanyak 55% atau 2,91 juta ton berasal dari penjualan di pasar domestik.(AT)