LONDON – Program pengembangan lingkungan yang dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) secara konsisten membuahkan hasil yang membanggakan. Baru-baru ini, di London, KPI meraih penghargaan empat penghargaan yang prestisius dan ditasbihkan sebagai Champion of Champions yang diberikan oleh The Green Organisation.

KPI merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang menerima penghargaan tersebut menyingkirkan lebih dari 500 nominasi lainnya dari seluruh dunia. Penyerahan piala dan sertifikat penghargaan dilakukan dalam sebuah upacara penganugrahan yang diadakan di St Paul’s Cathedral, pada 16 Juni 2023. Menurut Corporate Secretary PT KPI Hermansyah Y Nasroen, perolehan KPI atas penghargaan internasional tersebut sebagai bentuk implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) perusahaan dengan turut berkontribusi kepada perbaikan lingkungan, sosial dan masyarakat Indonesia.

“Program-program berkelanjutan juga akan terus dilakukan di seluruh wilayah unit operasi PT Kilang Pertamina Internasional melalui aksi-aksi nyata yang berdampak untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan,” tutur Hermansyah.

KPI menjalankan program TJSL yang berkelanjutan di tiap unit operasi. Hermansyah menambahkan keseluruhan program dilaksanakan dengan menjunjung tinggi komitmen terhadap lingkungan berkelanjutan, pembangunan SDM yang berkelanjutan, hingga mengurangi emisi karbondioksida. “Salah satunya melalui program pemberdayaan mangga agrimania,” katanya.

Salah seorang petani mitra binaan KPI RU VI Balongan memperlihatkan mangga hasil budidayanya di Indramayu, Jawa Barat.

Penghargaan CSR Winner of Community Service diberikan kepada RU VI atas program Social Development Responses to Climate Change and Environmental Challenges in Development of Biodiversity Park and Mangoes Center. Program ini, kata Hermansyah, merupakan pengembangan Taman Kehati dan pengembangan mangga agrimania yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui budidaya mangga agrimania, pelestarian mangga melalui arboretum mangga, serta menjaga keseimbangan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi. Program ini sejalan dengan poin SDGs No Poverty (1), Decent Work & Economic Growth (8), Sustainable Cities & Communities (11), Climate Exchange (13) dan Life on Land (15).

Hermansyah menerangkan pengembangan mangga agromania sejalan dengan upaya KPI untuk berkontribusi dalam penyelesaian satu persoalan lingkungan hidup berupa perubahan iklim sebagai dampak meningkatnya karbondioksida (CO2) di udara. Pohon mempunyai peran yang sangat penting bagi makhluk hidup untuk menjaga suhu bumi tetap dingin melalui penyerapan karbon dan menyaring polusi udara. Berdasarkan data diameter dan tinggi yang dihasillkan dari data primer pengukuran serta data berat jenis kayu yang berasal dari Pustekolah (2013) dan ICRAF (2017), diketahui bahwa pohon yang menghasilkan karbon paling signifikan adalah pohon angsana sebesar 59.721,97 kg C (satuan kilogram carbon) dengan jumlah pohon sebanyak 26 pohon, diikuti manga sebanyak 790,79 kg C yang dihasilkan dari 310 pohon. Untuk itu, RU VI Balongan mengembangkan pohon mangga.

Selain itu, RU VII Kasim berhasil meraih dua penghargaan yaitu The Best Innovative CSR Program dan Best Community Service. Program penghargaan diatas diraih melalui program pengembangan kemandirian masyarakat Suku Moi.

Kata Hermansyah, RU VII Kasim membuat inovasi sosial berupa Klayas Semarak yang dibagi menjadi beberapa sub, seperti Klayas Bersih dan Sehat, Klayas Cinta Budaya, Klayas Berdikari, dan Klayas Cerdas. Program ang dijalankan RU VII Kasim bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam akses air bersih dan layanan kesehatan. “KPI RU VII memberikan pelatihan dan memfasilitasi pembuatan saluran distribusi air yang diatur oleh lembaga yang dibentuk, yaitu Dewan Air. Langkah ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih dan meningkatkan kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” tuturnya. Program di RU VII Kasim ini mendukung SDGs beberapa indikator dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, dan 15.

Penghargaan CSR Excellence Awards diadakan oleh The Green Organisation yang berbasis di United Kingdom, sebuah kelompok lingkungan internasional, independen, nirlaba, dan non-politik yang didirikan pada tahun 1994 untuk mengakui, memberikan penghargaan, dan mempromosikan praktik terbaik tanggung jawab sosial di seluruh dunia.

Selaras dengan ESG, kata Hermansyah, KPI terus berkomitmen untuk konsisten melakukan program pengembangan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat yang mendukung pembangunan berkelanjutan serta memberikan dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan hidup dan masyarakat lebih luas lagi.

KPI merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG. KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. PT KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.(LH)