JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam, cucu usaha PT Pertamina (Persero) memastikan akan memulai mekanisme produksi minyak lanjutan (Enhance Oil Recovery/EOR)  di Blok Mahakam. John Anis, General Manager Pertamina Hulu Mahakam, mengatakan saat ini kajian insentif masih dilakukan. EOR merupakan sebuah metode yang mau tidak mau akan dilakukan untuk menahan performa produksi Blok Mahakam.

Berbagai kajian EOR sebelumnya pernah dilakukan PT Total E&P Indonesie, operator Blok Mahakam sebelum diambil alih Pertamina per 1 Januari 2018, hanya saat itu belum optimal. Untuk itu Pertamina akan melanjutkan kajian tersebut dengan lebih komperehensif.

“Dulu sudah pernah yang kami sebut Handil Enhance Recovery, hanya waktu itu belum optimal. Sekarang akan kami lakukan lagi. Kaji lagi dengan solusi berbeda. Mungkin seperti Total. Datanya sama, tapi kami sendiri yang kembangkan. Kalau dulu pakai gas injection, sekarang bisa bisa chemical atau apa karena teknologi kan berubah dan berkembang. Kami lagi studi sekarang, nanti kita akan lakukan pilot project,” kata John di Jakarta, belum lama ini.

Menurut John, jika tidak ada halangan, pilot projet EOR injeksi kimia di Blok Mahakam bisa dilakukan pada 2020 Lapangan Handil  cocok dijadikan objek pelaksanaan EOR karena merupakan salah satu lapangan dengan kontribusi utama Blok Mahakam. Beberapa lapangan lainnya adalah Tunu, Peciko, Tambora Sisi Nubi, kemudian ada Stupa, Mandu, Jepang Metulang, Jumelai, Bekapai. “Tunu, hampir setengahnya (produksi Mahakam). Sisi Nubi dan South Mahakam masih lumayan, yang lainnya kayak Peciko udah mulai kempes (berkurang produksi),” ungkap John.

Metode EOR yang digunakan direncanakan sama dengan yang dilakukan di Blok Rokan atau dengan menggunakan bahan kimia surfaktan. “Sudah, on progress, termasuk yang studi learning. Enggak jauh-jauh sih (surfaktan), tapi lab test dulu,”tukasnya.

Produksi minyak di Mahakam terus menurun, tidak hanya saat dikelola oleh Pertamina namun saat Total menjadi operator. Hanya saja saat alih kelola ke Pertamina penurunan produksinya terjadi cukup besar. Ini disebabkan tidak adanya investasi saat masa transisi alih kelola blok.

John mengatakan Blok Mahakam adalah blok dengan jenis reservoir yang sangat unik, tidak bisa dijaga produksi dalam waktu lama tanpa dilakukan pengeboran. Sejauh ini Mahakam sudah mengebor 80 sumur dari target 118 sumur dibor tahun ini. “Intinya ginilah, kita bor semaksimal mungkin. Saat ini sudah 80 sumur, target 118 sumur. Operasi kita tidak masalah. Kita lakukan upaya semaksimal mungkin,” tandas John.(RI)