JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) anak usaha PT Adaro Energy memutuskan tidak ada bagi-bagi dividen untuk tahun anggaran 2022. Laba bersih perusahaan yang diperoleh sebesar US$336 juta digunakan untuk dana cadangan sebesar US$3,36 juta serta susanya US$332 juta dialokasikan untuk laba bersih ditahan.

Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur Adaro Minerals, mengungkapkan pasar yang solid dan kondisi harga yang positif pada tahun 2022 memungkinkan perusahaan untuk mempercepat investasi pada bisnis mineral dan pengolahan mineral untuk menangkap peluang ekonomi hijau dan mendukung inisiatif pemerintah untuk mengembangkan hilir dan pengolahan mineral di tanah air.

“Kondisi pasar yang positif pada tahun 2022 memberikan dukungan yang kuat bagi kinerja perusahaan. Kami dapat mencapai target dan meningkatkan profitabilitas, serta terus berfokus pada keunggulan operasional dan mempersiapkan perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang,” ujar Ariano dalam konferensi pers, Rabu (10/5).

Adaro Minerals kata Ariano berencana mengembangkan bisnis mineral dan sedang mengkaji peluang ke hulu maupun hilir terkait ekosistem baterai. Aktivitas pra konstruksi untuk proyek smelter aluminium telah dimulai, dengan estimasi COD tahap 500.000 ton pertama akan dicapai pada tahun 2025.

“Menurut pertimbangan manajemen, pilihan terbaik saat ini adalah berinvestasi pada pengembangan bisnis untuk memaksimalkan penciptaan nilai,” ujar dia.

Peralihan dunia ke arah ekonomi hijau dan masa depan rendah karbon perlu didukung dengan beberapa perubahan. “Produk ADMR memungkinkan perubahan-perubahan tersebut, dari batu bara metalurgi untuk produksi baja sampai aluminium.