JAKARTA- PT Samindo Resources Tbk (MYOH), emiten pertambangan batu bara terintegrasi, menargetkan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) tahun ini sebanyak 38 juta bank cubic meter (bcm). Target ini naik dari realisasi overburden removal pada 2021 yang mencapai 36 juta bcm.

Untuk mencapai target tersebut, Samindo mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$ 2 juta atau sekitar Rp28 miliar, tak jauh berbeda dengan proyeksi belanja modal tahun lalu.

Gilbert Markus Nisahpih, Direktur Samindo Resources, mengatakan pihaknya akan tetap melanjutkan kebijakan efisiensi yang menurunkan biaya pokok penjualan (cost of good sold/COGS) cukup signifikan. Salah satunya adalah pengurangan biaya perawatan (maintenance).

“Penerapan efisiensi pada kegiatan operasi terbukti meningkatkan kinerja finansial perusahaan, yaitu laba bersih sepanjang 2021 mencapai US$ 26,92 juta atau naik 19,62% dari realisasi laba bersih 2021 yang tercatat US$ 22,50 juta,” ujar Gilbert di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Gilbert, tren kenaikan harga batu bara global dan harga batu bara acuan (HBA) mendorong perusahaan tambang batu bara menggenjot produksi. “Sebagai kontraktor, syukur kita mendapatkan tambahan dua juta ton untuk tahun ini,” ujarnya.

Ahmad Zaki Natsir, Corporate Secretary Samindo Resources, mengakui tren harga batubara tengah menggeliat. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, harga batu bara acuan (HBA) sebesar US$288,4 per ton pada April 2022. HBA ini merupakan yang tertinggi sejak HBA pertama kali dicatat.

Menurut dia, harga batu bara diproyeksikan akan tetap tinggi sepanjang 2022. Terlebih saat ini sedang terjadi konflik antara Ukraina dengan Rusia yang akan mempengaruhi pasokan gas untuk pengembang pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP). “Batubara masih akan akan jadi opsi alternatif karena biayanya paling murah dibandingkan beberapa bahan bakar untuk pembangkit,” jelas Zaki.

Tahun lalu, Samindo juga memproduksi batu bara 11,3 juta ton dari target 10,2 juta ton. Adapun pengangkutan batu bara mencapai 27,8 juta ton.

Kinerja operasi Samindo dikontribusikan oleh empat anak usaha, yaitu PT SIMS Jaya Kaltim, PT Samindo Utama Kaltim, PT Trasindo Murni Perkasa, dan PT Mintec Abadi. Aktivitas perusahaan ditopang oleh dump truck 127 unit, eskavator 17 unit, dozer 33 unit dan hauling truck 108 unit.

Tahun ini Samindo memasang target laba bersih moderat, yaitu sama seperti proyeksi 2021 sebesar US$ 12 juta sambil berharap pendapatan meningkat. Tahun lalu perusahaan mencatatkan pendapatan US$ 120,16 juta, turun 9,13% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 132,24 juta. (DR)