BANDUNG – PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai afiliasi dari Subholding Gas Pertamina bakal memasok kebutuhan gas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. setelah ditandatanganinya penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) pada Senin (19/22).

Penandatanganan PJBG dilakukan oleh Gamal Imam Santoso Direktur Utama Pertagas dan Christian Kartawijaya Direktur Utama Indocement. Turut hadir Kusdi Widodo Direktur Komersial Pertagas dan Hasan Imer Direktur Indocement beserta jajaran manajemen dari kedua belah pihak.

Melalui kerjasama ini Pertagas akan memenuhi kebutuhan gas untuk power plant serta produksi semen putih milik Indocement dengan kebutuhan sekitar 9.000 MMBTUD. Kebutuhan tersebut akan memanfaatkan gas dari wilayah Jawa Barat dan disalurkan melalui infrastruktur Subholding Gas.

“Subholding Gas memiliki infrastruktur pipa yang terintegrasi yang membentang dari Sumatera hingga ke wilayah Jawa Barat Cirebon sampai ke Cilegon termasuk salah satunya yang menuju plant milik Indocement”, ujar Gamal dalam keterangannya (20/12).

Menurut Gamal Pertagas sebagai bagian dari PGN, Subholding Gas Pertamina, akan terus berkomitmen untuk menjadi partner terbaik Indocement dalam pemenuhan kebutuhan gas secara berkelanjutan.

“Pertagas memiliki pengalaman, portofolio serta kompetensi yang dapat diandalkan oleh Indocement sebagai salah satu mitra strategis”, ungkap Gamal.

Christian Kartawijaya Direktur Utama Indocement mengungkapkan dukungan pasokan gas sangat krusial sebagai bahan baku energi utama untuk memproduksi semen. Apalagi Indocement jadi pemasok utama kebutuhan semen putih di tanah air.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertagas atas kerjasama dan usaha terbaik yang diberikan khususnya dalam penyediaan pasokan gas kebutuhan Indocement. Perusahaan kami merupakan satu-satunya produsen semen putih di Indonesia, yang membutuhkan gas untuk proses produksinya sehingga menghasilkan produk yang bermutu dan ramah lingkungan,” ujar Christian.

Dia berharap melalui pasokan gas yang konsisten dan sesuai spesifikasi yang disepakati bersama, akan mampu meningkatkan kinerja operasional sebagai eksportir klinker. “Dan industri semen nasional berbasis gas bumi di Indonesia,” kata Christian. (RI)