NEW York- Harga minyak global kembali melanjutkan tren menguat. Pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat (21/2) pagi, harga minyak naik tipis, dipicu oleh laporan Pemerintah AS terkait stok minyak dan kekhawatiran tentang penyebaran virus corona di luar China.

Reuters melaporkan, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2020, naik US$0,19 atau 0,32%, menjadi ditutup pada US$59,31 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik US$0,49 atau 0,90%, menjadi US$53,78 per barel di New York Mercantile Exchange.

Jajak pendapat Reuters menyebutkan, Data Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah naik hanya 414.000 barel pekan lalu, jauh lebih sedikit dari 2,5 juta barel.

Namun, sejumlah kasus virus corona baru dan kematian pertama di Korea Selatan memicu ketakutan akan pandemi global karena penelitian menunjukkan bahwa itu bisa lebih menular daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Segera setelah data EIA, Brent bulan depan, WTI bulan depan dan WTI bulan kedua menyentuh tertinggi mereka pada Februari.

“Masukan fundamental baru hari ini terutama melenceng pada rilis EIA mingguan yang secara luas dianggap mendukung,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates.

Namun, lanjut Ritterbusch, “getaran negatif dari virus corona tidak mungkin menghilang dengan cepat” dan upaya China untuk menopang perekonomian mereka melalui penyesuaian suku bunga bank sentral adalah solusi terbatas dalam menghidupkan kembali kegiatan ekonomi.

Langkah China untuk memangkas suku bunga acuan mengurangi beberapa kekhawatiran melambatnya permintaan konsumen minyak terbesar kedua di dunia dan importir minyak mentah terbesar.

Stok bensin AS turun sekitar dua juta barel dalam sepekan yang berakhir 14 Februari, sementara analis memperkirakan kenaikan 435.000 barel, menurut data EIA.

Data juga menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan kilang pantai timur AS turun minggu lalu menjadi 59,2%, terendah sejak November 2012. Namun, tingkat pemanfaatan kilang AS secara keseluruhan naik 1,4%, terutama karena kilang telah selesai dari perawatan. (RA)