JAKARTA- PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) sepanjang tahun 2020 berhasil merealisasikan target penyerapan crude dan produk intermediate untuk diolah di kilang Pertamina sebanyak 7,34% di atas target  2020. Untuk produk kilang yang dihasilkan untuk dikonsumsi mengalami peningkatan sebesar 11,49%.

Dari total pengolahan crude dan intermediate di Kilang, KPI dapat menghasilkan prosentasi hasil produk utama kilang yg dapat dikonsumsi masyarakat lebih tinggi 3.87% di atas target. Produk kilang Pertamina adalah Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Kerosene, Avtur, Solar & Biosolar, Dexlite, Pertadex, Paraxylene dan Benzene.

Ifki Sukarya, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical KPI, mengatakan realisasi kinerja ini mampu dicapai di tengah-tengah tantangan pandemic Covid-19. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di setiap refinery unit, KPI konsisten dan terus berupaya memberikan kinerja maksimal sepanjang 2020.

“Pencapaian kinerja operasi di arus minyak kilang yang positif menunjukkan komitmen tinggi insan KPI untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan energi nasional dengan tetap memperhatikan efisiensi serta protokol kesehatan dan keselamatan kerja dalam pengelolaan Kilang,” kata Ifki, Senin (1/2).

Pencapaian positif kinerja operasi arus minyak didukung dengan pencapaian efisiensi proses dalam rangka mengurangi pemakaian energi yang diperlukan untuk mengoperasikan kilang atau Energy Intensity Index (EII) sebesar 109,56% di bawah target maksimal yang diijinkan sebesar 111 % dimana jika persentase semakin rendah semakin baik. Aspek kehandalan Kilang pun meningkat dari indicator Plant Availability Factor, yang merupakan indicator jaminan ketersediaan hari operasi kilang untuk pencapaian target produksi dari target di 2020 sebesar 99,12% meningkat menjadi 99.57%.

Menurut Ifki, kinerja operasi positif ini merupakan konsolidasi kinerja dari enam Refinery Unit yang ada di Dumai, Plaju, Balongan, Cilacap Balikpapan, dan Kasim serta 1 Kilang TPPI yang ada di Tuban dengan didukung oleh lebih dari 5.300 pekerja Kilang yang senantiasa beroperasi 24 jam setiap hari.

Selain mengoperasikan kilang-kilang yang ada secara efisien, KPI juga berupaya optimal untuk mewujudkan ketahanan energi nasional di masa mendatang, dengan berkomitmen dalam melaksanakan upgrading kilang-kilang di Indonesia yang dinamakan dengan Refinery Master Development Program (RDMP).

Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas kilang, memperbaiki kualitas produk, dan menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM) yang akan mendorong peningkatan devisa serta penerimaan pajak.

Ifki menyatakan KPI memperhatikan keberlangsungan Kilang Pertamina dengan memperhatikan supply & demand masa kini dan masa mendatang serta harapan para stakeholders demi ketahanan energi.

“Kilang Pertamina Internasional senantiasa berupaya secara optimal memberikan kinerja yang terbaik serta manfaat lebih bagi bangsa Indonesia dengan melakukan peningkatan kinerja operasional kilang dengan memperhatikan efisiensi dan keselamatan kerja sekaligus melaksanakan proyek strategis nasional di kilang Pertamina untuk pencapaian profit yang optimal dan ketahanan energi nasional,” kata Ifki.(RI)