JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), kontraktor jasa tambang, mencatat rugi bersih US$7,86 juta pada semester I 2020 dibanding periode yang sama tahun lalu yang meraih laba bersih US$4,06 juta. Selain karena pendapatan yang turun, kerugian Delta Dunia dipicu masih besarnya beban pokok dan rugi kurs yang tercatat sebesar US$5,5 juta.

Laporan keuangan Delta Dunia yang dirilis Senin (3/8) menyebutkan sepanjang enam bulan pertama 2020, Delta Dunia meraih pendapatan US$352,09 juta, turun 19,12% dibanding periode yang sama tahun lalu US$435,35 juta. Disisi lain, beban pokok turun 17,34% dari US$308,81 juta menjadi US$373,62 juta.

Seiring dengan itu, laba kotor perusahaan yang 37,87% sahamnya dikuasai Northstar Tambang Persada Ltd itu turun dari US$61,72 juta menjadi US$43,27 juta pada semester I 2020.

Delta Dunia melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri (BUMA), tercatat memiliki klien atau pelanggan yang mayoritas merupakan perusahaan konsesi batu bara seperti Berau Coal, Geo Energy, Adaro Indonesia, Kideco Jaya Agung dan Bayang Resources. Proyek penambangan batu bara BUMA berada di 11 lokasi yang seluruhnya terletak di Kalimantan.

Pada semester I 2020, tiga pelanggan yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi Delta Dunia melalui BUMA adalah Berau Coal, Adaro Indonesia dan Kideco Jaya Agung.(AT)