JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatat rugi bersih sebesar US$97,3 juta pada semester I 2020, dibanding periode yang sama tahun lalu yang membukukan laba bersih US$25,5 juta.

Kerugian yang diderita Medco seiring turunnya pendapatan usaha Medco sebesar 11,33% (year on year/yoy) jika dibandingkan semester I tahun lalu. Jika semester I tahun lalu pendapatan Medco mencapai US$596,88 juta maka semester I tahun ini pendapatan menjadi US$551,76 juta.

Roberto Lorato, Chief Executive Officer Medco, mengatakan panurunan kinerja akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan penurunan harga minyak di kuartal II 2020 hingga di bawah US$30 barel.

“Menurunnya kebutuhan energi akibat pandemi Covid-19 mengakibatkan harga minyak di kuartal II 2020 berada di bawah US$30 per barel per hari dan memangkas permintaan gas ke level minimum,” kata Roberto, Senin (5/10).

Salah satu beban terbesar Medco berasal dari bisnis PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Keuntungan dari segmen minyak dan gas serta ketenagalistrikan mampu mengimbangi kerugian di bisnis pertambangan Amman.

Pada semester I tahun ini Medco mencatkan EBITDA US$305 juta atau turun 5% dibanding tahun lalu sebesa US$322 juta.

Roberto mengatakan efisiensi biaya dan sinergi dari integrasi Ophir mampu mengurangi biaya overhead sebesar US$17 juta sehingga mempertahankan EBITDA untuk tetap stabil meski terjadi penurunan permintaan energi dan turunnya realisasi harga minyak sebesar 39% atau US$38,7 per barel di semester I-2020, dibandingkan dengan harga di semester I-2019 sebesar US$63,6 per barel.

Menyikapi kondisi luar biasa ini MedcoEnergi menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan di tempat kerja untuk melindungi pekerja dan menjaga keberlangsungan usaha. Perusahaan juga mengurangi pengeluaran sebesar US$200 juta dan merevisi panduan produksi tahun 2020 menjadi 100 – 105 ribu barel setara minyak per hari (mboed).

“Namun untuk mengantisipasi masa depan yang lebih baik, segmen minyak dan gas bumi akan terus berinvestasi dalam eksplorasi dan proyek lain memberikan nilai tambah, sedangkan di bidang ketenagalistrikan, Medco Power tengah menyelesaikan Proyek CCGPP Riau 275MW,” ungkap Roberto.

Untuk posisi kas dan setara kas sebesar US$695 juta atau naik dari posisi US$595 juta pada akhir tahun lalu.

Belanja modal Medco di semester I 2020 sebesar US$178 juta yang terdiri dari US$120 juta pada bisnis migas untuk penyelesaian proyek Meliwis di Jawa Timur pada bulan Juli, pengeboran eksplorasi yang berhasil di South Natuna, dan US$58 juta pada Medco Power untuk pembangunan Riau CCGPP serta pengeboran eksplorasi panas bumi Ijen.(RI)