JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Selasa (14/11/23) di Kantor PGN, Jakarta dengan agenda tunggal Perubahan Pengurus Perseroan.

Pada RUPSLB ini pemegang saham memutuskan Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama PGN merangkap sebagai Komisaris Independen PGN. RUPSLB juga memutuskan untuk mengangkat Abdullah Aufa Fuad sebagai Komisaris Independen PGN. Selain itu, memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar sebagai Komisaris Utama dan Paiman Rahardjo sebagai Komisaris Independen.

Dalam RUPSLB turut mengangkat Ratih Esti Prihatini sebagai Direktur Sales dan Operasi, Rosa Permata Sari sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis, serta Harry Budi Sidharta sebagai Direktur Infrastruktur dan Teknologi. Selain itu, memberhentikan dengan hormat Achmad Muchtasyar sebagai Direktur Infrastruktur dan Teknologi dan Faris Aziz sebagai Direktur Sales dan Operasi. Keputusan ini berdasarkan 81% dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir.

“Sesuai dengan hasil keputusan RUPSLB hari ini, para pemegang saham telah memutuskan perubahan pengurus komisaris dan direksi PGN,” jelas Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN, Selasa (14/11).

Menurut Racmat dengan bergabungnya Pak Amien, Pak Abdullah, Bu Rosa dan Bu Ratih dalam pengurus perseroan PGN, diharapkan dapat memperkokoh kinerja dewan komisaris, direksi, dan manajemen PGN.

“Khususnya mengarahkan PGN sebagai Subholding Gas Pertamina untuk terus optimal dalam distribusi dan inovasi gas bumi berkelanjutan, serta diversifikasi bisnis untuk kehandalan energi nasional maupun memasuki pasar internasional,” ujar Rachmat.

Sampai dengan Triwulan III 2023, PGN telah menyalurkan gas bumi  kurang lebih 935 BBTUD untuk melayani 839.151 pelanggan di 73 kota/ kabupaten, dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi lebih dari 11.675 KM. Infrastruktur gas bumi lainnya berupa FSRU, land based regasification, SPBG, dan LPG processing plant.

PGN pun merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan diantaranya gasifikasi kilang, revitalisasi LNG Hub, dan proyek biomethane. PGN menargetkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif.

PGN akan mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan harapan dapat lebih meningkatkan volume gas. Maka dari itu, Arief Setiawan Handoko selaku Direktur Utama PGN akan menahkodai perseroan dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan untuk menghadapi volatilitas perekonomian dan dunia energi. Selain itu perseroan juga akan meningkatkan terobosan dan efisiensi pada seluruh program kerja PGN. Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder diperlukan untuk mencapai target-target ini.

Selama ini, PGN juga melaksanakan mandat pemerintah Program Strategis Nasional yakni membangun infrastruktur jargas rumah tangga. Sampai dengan saat ini, telah mengembangkan jargas rumah tangga dengan sebanyak 834.165 Sambungan Rumah (SR).

“Tahun 2024 merupakan tahun yang akan menantang bagi PGN. Karena mengingat kondisi global yang masih dinamis terutama dalam disektor energi. Sehubungan dengan program pemerintah untuk menekan defisit neraca migas dan menuju target Net Zero Emission di masa transisi energi, PGN diharapkan terus positif dalam melaksanakan kapabilitas dalam utilisasi gas bumi di seluruh sektor,” jelas Rachmat.

Ini susunan Komisaris dan Direksi PGN yang baru:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Amien Sunaryadi
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris Independen : Christian H. Siboro
Komisaris Independen : Abdullah Aufa Fuad
Komisaris Independen : Dini Shanti Purwono

Dewan Direksi
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Rosa Permata Sari
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Harry Budi Sidarta
Direktur Sales dan Operasi : Ratih Esti Prihatini
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Beni Syarif Hidayat