JAKARTA – Saga divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebagai salah satu syarat perpanjangan kontrak Vale terus berlanjut dan makin panas. Kali ini Mineral Industry Indonesia (MIND ID) mulai bersuara dan membeberkan berbagai tuntutannya dalam negosiasi.

Manajemen MIND ID bahkan membeberkan “strategi” Vale agar MIND ID tidak menjadi pengendali saham setelah divestasi kepada anggota Komisi VII DPR RI. Hal itu tentu saja menyulut para anggota dewan sehingga menaggapi dengan keras sikap Vale.

Hendi Prio Santoso, Direktur Utama MIND ID, menjelaskan setelah membedah struktur kepemilikan Vale Indonesia ternyata ada perjanjian yang dinilai bakal mempersulit posisi MIND ID kedepannya jika ada proses pengambilan keputusan.

“Kami mencatat bahwasanya struktur kepemilikan sahamnya itu juga ada perjanjian lain berupa block voting agreement yang mengikat antara Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining sehingga Vale dengan mudah dapat melakukan konsolidasi dan memaksa Sumitomo akan mengikuti apapun keputusan yang Vale tentukan,” kata Hendi dalam rapat dengan komisi VII DPR RI, Selasa (29/8).

MIND ID kata Hendi menuntut Vale untuk melakukan amandemen terhadap perjanjian saham tersebut. Hal itu yang hingga kini belum ditanggapi oleh pihak Vale hingga kini sehingga proses divestasi tidak mengalami kemajuan berarti.

“Kami ajukan sebagi syarat mendasar jika kita ingin melakukan proses divestasi lanjutan, ini harus dibongkar dulu. harus diamandemen dulu,” tegas Hendi.

Lebih lanjut menurut Hendi sampai sekarang pihak Vale sendiri belum mengirimkan secara resmi penawaran harga divestasi kepada MIND ID padahal sudah ada amanat dari pemerintah agar manajemen Vale mengirimkan penawaran dengan harga replacement cost.

“Poin yang harus dicatat adalah ESDM telah meminta PTVI menyampaikan penawaran resmi serta pemenuhan syarat dokumentasi penawaran investasi sesuai dengan Kepmen ESDM 84/K/32/MEM/2020 yang pada saat ini Vale Base Metal belum mengirimkan,” ujar Hendi.

Sementara itu, Bambang Haryadi, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI menegaskan bahwa taktik Vale ini memang sudah tercium sejak awal proses divestasi dimulai. Hal itu yang dicurigai sebagai langkah Vale untuk bisa memonopoli pengambilan keputusan saat nanti kontrak Vale sudah diperpanjang pemerintah. “Ini yang kami curigai ini, makanya mereka sebenarnya mau melepas lebih pun mereka masih mau monopoli,” kata Bambang.

Vale Canada Limited 43,79% (4,35 miliar lembar saham). Kemudian MIND ID 20% (1,98 miliar lembar saham). Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. 15,03% (1,49 miliar lembar saham). Masyarakat/Publik 21,18% (2,10 miliar lembar saham), terdiri dari pemodal asing 59,47% (1,25 miliar lembar saham) serta pemodal nasional 40,53% (852,8 juta lembar saham).