JAKARTA – Mining Industry Indonesia (MIND ID) bersama dengan para pemegang saham mayoritas PT Vale Indonesia Tbk, yaitu Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. telah menuntaskan transaksi pembelian 20% saham divestasi Vale Indonesia. Penandantangan dilakukan pada Rabu (7/10).

Orias Petrus Moedak, Direktur Utama MIND ID, mengungkapkan partisipasi MIND ID di Vale Indonesia menjadi langkah strategis agar Indonesia dapat mengambil posisi yang kuat untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel. Komoditi tersebut adalah salah satu sumber daya strategis dan penting bagi dunia dimana nikel telah menjadi bahan baku utama baterai untuk kendaraan listrik dan juga untuk infrastruktur penyimpan listrik.

“Kerja sama MIND ID dan Vale Indonesia akan menjadi sinergi yang saling menguntungkan dan saling melengkapi untuk memajukan industri pertambangan. Ini juga menjadi bukti kepercayaan perusahaan-perusahaan kelas dunia terhadap MIND ID,” kata Orias, Kamis (8/10).

Vale Canada Limited telah melepas sahamnya sebesar 14.9% dan Sumitomo sebesar 5.1% seharga Rp2.780 per lembar saham atau senilai total Rp5,52 triliun. Dengan selesainya transaksi tersebut, kepemilikan saham di Vale Indonesia berubah menjadi Vale Canada 44.3%, MIND ID 20%, Sumitomo 15%, dan publik 20.7%.

Tuntasnya transaksi tersebut menandai dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara MIND ID dan Vale Indonesia. Pemerintah menunjuk PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), yang sekarang lebih dikenal dengan MIND ID sebagai wakil pemerintah dalam pelaksanaan divestasi saham ini. Divestasi 20% saham Vale Indonesia ini merupakan kewajiban dari amendemen Kontrak Karya (KK) 2014 antara Vale Indonesia dan Pemerintah Indonesia.

“Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia dan PT Freeport Indonesia merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional,” kata Orias.(RI)