Merdeka Copper Gold melalui anak usahanya, Bumi Suksesindo mengelola tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.(foto,doc.Merdeka Copper)

JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) akan menerbitkan saham baru atau rights issue tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) II maksimal 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor sebanyak 4,16 miliar saham. Berdasarkan keterbukaan informasi, Kamis (31/1), Merdeka Copper akan menggunakan dana hasil rights issue untuk belanja modal, pembayaran utang, modal kerja dan pendanaan rencana investasi perseroan maupun anak perusahaan. Pasca rights issue, jumlah saham yang dimiliki pemegang saham saat ini akan turun atau terdilusi sebesar 9,09%.

Saat ini pemegang saham utama Merdeka Copper adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk yang menguasai 20,76% saham; PT Mitra Daya Mustika menguasai 14,16% saham dan Garibaldi Thohir sebesar 8,76% saham. Serta masyarakat dengan kepemilikan kurang dari 5% menguasai 43,78% saham.
Rencana rights issue akan diajukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Maret 2019.

Merdeka Copper juga memproyeksikan kas dan setara kas perseroan pasca rights issue akan meningkat menjadi US$148,33 juta dari sebelumnya US$48,29 juta. Total aset juga meningkat dari US$695,38 juta menjadi US$795,42 juta.

Merdeka Copper pada tahun lalu juga telah merampungkan rights issue dengan HMETD I dan meraih dana sebesar Rp1,33 triliun. Merdeka Copper melalui anak usahanya, PT Bumi Suksesindo mengelola Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur. Pada 2017, produksi emas Tujuh Bukit sebesar 142.468 ounce. Untuk 2018, Merdeka Copper memproyeksikan produksi 155 ribu-170 ribu emas.(AT)