Bangunan PLTU (ilustrasi).

JAKARTA – PT Rekadaya Elektrika dan PT PLN (Persero) pada Rabu, 6 Maret 2013 menandatangani kontrak pembangunan pembangkit listrik tenaga uap/batubara (PLTU) di Timika, Kabupaten Mimika, Papua. Power plant berkapasitas 4 x 7 Megawatt (MW) ini diklaim sebagai PLTU “Merah Putih”.

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji mengungkapkan, PLTU Timika 4 x7 MW merupakan PLTU Merah Putih, karena selain dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia, material utama yang digunakan juga banyak memanfaatkan produk-produk yang diproduksi di dalam negeri.

“Seperti turbin dan boiler serta peralatan pendukung lainnya, diproduksi di dalam negeri. Untuk material turbin yang digunakan di PLTU Timika diproduksi oleh PT Siemen Industrial Power yang berlokasi di Bandung,” jelasnya.

Ia menambahkan, PLN telah mensyaratkan bahwa dalam setiap kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, mulai dari pembangkit, transmisi hingga distribusi semaksimal mungkin, harus memanfaatkan produksi dalam negeri yang tingkat kandungan komponen lokalnya tinggi.

“Ini menjadikan PLTU Timika nantinya menjadi salah satu PLTU yang akan banyak menggunakan produk lokal, dan kita harus bangga bahwa industri di Indonesia telah mampu untuk menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” kata Nur Pamudji lagi.

PLTU Timika 4 x 7 MW yang akan berlokasi di Kampung Ayuka, Kecamatan Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, Papua. Hadir dalam penandatanganan kontrak pembangunan PLTU itu, Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika, Didi Hasan Putra, dan turut menyaksikan Direktur Pengadaan Strategis PLN, Bagiyo Riawan, serta sejumlah tamu undangan.

Selesai Dalam 19 Bulan

Usai penandatanganan kontrak, Nur Pamudji juga menuturkan, pembangunan PLTU Timika merupakan salah satu tahapan dalam mewujudkan tersedianya pasokan listrik yang cukup dan siap, dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Mimika dan sekitarnya.

Kehadiran PLTU Timika sebagai pembangkit listrik non Bahan Bakar Minyak (BBM) selain untuk memperbaiki bauran energi dan efisiensi biaya produksi listrik, juga merupakan bentuk komitmen dari Pemerintah melalui PLN untuk ikut memajukan perekonomian masyarakat Papua.

Ia pun meminta PT Rekadaya Elektrika dapat segera melakukan tahapan pembangunan PLTU Timika, setelah kontrak diteken. Ditargetkan tahapan konstruksi unit 1 PLTU Timika dapat diselesaikan dalam 19 bulan, atau sekitar akhir 2014.

Manajer PLN Timika, Samuel Farwas menyebutkan, semua pihak sangat mengharapkan kehadiran PLTU Timika. Menurutnya, saat ini kebutuhan listrik untuk melayani sekitar 22 ribu pelanggan di Kota Timika dan sekitarnya mencapai hampir 20 MW.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)