JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan penurunan produksi nikel dalam matte tahun 2022 jika dibandingkan dengan produksi tahun 2021. Dalam data perusahaan hingga desember 2022 produksi nikel tercatat sebesar 60.090 metrik ton (MT) nikel dalam matte, turun dari realisasi 2021 yakni 65.388 MT.

Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale menyatakan faktor utama merosotnya produksi nikel Vale sepanjang tahun lalu sebagian besar disebabkan oleh pembangunan kembali tanur 4.

“Kinerja Tanur 1, Tanur 2 dan Tanur 3 berada di atas anggaran untuk tahun 2022, namun produksi tahunan secara keseluruhan lebih rendah dari target kami sebelumnya terutama karena keterlambatan dalam penyelesaian pembangunan kembali Tanur 4,” kata Febriany, Selasa (31/1).

Produksi pada triwulan keempat tahun 2022 mencapai 16.183 MT nikel dalam matte dimana hal ini sekitar 8% lebih rendah bila dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada triwulan ketiga. Sementara itu, secara year-on-year basis produksi pada 2022 juga menurun 8% dibandingkan dengan produksi pada 2021 terutama disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4.

Anjloknya produksi nikel dalam matte ini jadi pukulan telak bagi Vale ditengah prosesnya perpanjangan kontrak. Manajemen sendiri diketahui sudah memulai proses pengajuan perpanjangan kontrak dan siap berubah kontraknya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). (RI)