JAKARTA – Realisasi produksi minyak dan gas PT Pertamina (Persero) hingga akhir tahun ini diproyeksi tidak akan mencapai target atau hanya sekitar 98,6% dari target 922 ribu barel setara minyak per hari (boepd). Manajemen memperkirakan rata-rata produksi tahun ini mencapai 910 ribu boepd, dengan rincian produksi minyak 414 ribu barel per hari (bph) dan gas 2.928 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina, mengungkapkan Pertamina akan terus melakukan upaya untuk mencapai target walaupun ada anak usaha hulu yang belum mencapai target produksi Migas lantaran sejumlah kendala di antaranya PT Pertamina Internasional EP (PIEP) dikarenakan belum optimalnya kompresor di Asset Algeria atau adanya kondisi high ambient temperature. Anak usaha lainnya, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), juga mengalami penurunan produksi karena kendala performa sumur baru dan pekerjaan well intervention yang belum optimal.

“Namun, Pertamina akan terus mendorong anak usaha hulu agar dapat mencapai target melalui berbagai upaya, di antaranya optimisasi produksi, pengeboran sumur pengembangan, penambahan sumur, serta pekerjaan work over dan well services,” kata Dharmawan, Kamis (21/11).

Dalam data perusahaan hingga kuartal III tahun ini realisasi produksi migas 894 ribu boepd atau 97% dari target yang ditetapkan. Capaian produksi migas tersebut terdiri atas minyak 410 ribu bph dan gas 2.806 mmscfd

Relisasi kuartal III tahun ini sendiri juga tidak lebih baik ketimbang realisasi produksi pada tahun lalu dengan periode yang sama. Meskipun alami kenaikan produksi pada minyak namun produksi gas menurun cukup tajam. Tahun lalu produksi migas perseroan mencapai 911 ribu boepd dengan rincian minyak 383 ribu bph dan gas bisa mencapai 3.059 mmscfd.

Jika dibandingkan realisasi produksi migas tahun lalu, maka proyeksi produksi migas perseroan tahun ini 910 ribu boepd tumbuh 18,48%. Pasalnya, di akhir 2018, produksi migas Pertamina tercatat sebesar 768 ribu boepd, di mana produksi minyak 291 ribu bph dan gas 2.763 mmscfd. Realisasi produksi 2018 ini juga melonjak signifikan jika dibandingkan pada 2017 yang sebesar 542 ribu boepd dengan realisasi minyak 238 ribu bph dan gas 1.760 mmscfd.(RI)