JAKARTA – PT Pertamina Power Indonesia (PPI), subholding Power and New Renewable Energy PT Pertamina (Persero)  ditunjuk untuk terlibat aktif dalam holding baterai kendaraan listrik atau Indonesia Battery Corporation (IBC) yang digagas oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Said Reza Pahlevy, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PPI, menyatakan PPI akan menjadi perwakilan yang pas dari Pertamina di dalam IBC dimana di dalamnya sudah ada PT Aneka Tambang Tbk dan PT PLN (Persero).

“Saat ini kami sudah ada di BUMN untuk membangun konsorsium Indonesia Batery hlHolding. Ada beberapa BUMN yang terlibat,  PLN,  Pertamina dan Antam. Pertamina menugaskan kami untuk terlibat aktif dalam konsorsium tersebut. Valuasi ada di kementerian,” kata Said Reza dalam diskusi virtual, Rabu (17/2).

Menurut dia, PPI memiliki bisnis yang sesuai dengan bisnis yang akan dikembangkan oleh IBC ke depan yakni produksi baterai kendaraan listrik. PPI juga akan fokus kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tentu akan membutuhkan baterai untuk penyimpanan energinya.

“Ini kenapa selama ini Pertamina menghadirkan PPI. Kami bisa melaksanakan ini future bisnis Pertamina. PLTS dan baterai adalah salah satu future bisnis Pertamina,” ungkap Said Reza.

PPI pada 2021 fokus akan membangun PLTS baik di kilang maupun wilayah operasi dengan target kapasitas terpasang dari PLTS ini sebesar 50 Megawatt (MW).

“Kami pada tahun ini akan fokus menyelesaikan pembangunan proyek PLTS ini. Ada beberapa yang skala besar dan ada juga yang skala kecil yang akan kami pasang di tiap tiap SPBU, kilang dan komplek perumahan Pertamina,” ujar Said Reza.

Untuk skala besar, sebenarnya PPI sudah mengoperasikan PLTS Badak di wilayah operasi LNG Bontang. Kapasitas dari PLTS Badak sebesar 4 MW yang dibangun di lahan seluas empat hektare.

“Dari penggunaan PLTS Badak, kami bahkan sudah bisa menghemat biaya listrik sampai Rp900 juta,” kata Riza.

Untuk skala kecil, PPI akan fokus merampungkan pemasangan PLTS di Terminal BBM, SPBU di seluruh wilayah operasi Pertamina. Saat ini sudah ada 52 SPBU yang terpasang PLTS ini.

“Kami juga memasang skala kecil ini khususnya ada di perkantoran kami dan kalau di wilayah Upstream kami lakukan di perkantoran dan perumahan di sekitar wilayah hulu kami,” ungkap Riza.

Ada dua PLTS yang sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan selesai pada tahun ini dan tahun depan. Pertama, PLTS Dumai yang saat ini masih dalam tahap konstruksi dengan kapasitas 2 MW. PLTS Dumai ini akan membantu pasokan kelistrikan untuk Kilang Dumai.

Lalu ada PLTS Cilacapdengan kapasitas 1,34 MW. Selain digunakan Pertamina untuk menambah pasokan listrik di wilayah Kilang Cilacap, listrik yang tersedia disalurkan Pertamina untuk operasional perumahan dan rumah sakit warga sekitar.(RI)