JAKARTA – Dalam rangka mendorong optimalisasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), pemerintah melakukan beragam upaya. Salah satunya dengan pemanfaatan sampah menjadi sumber energi listrik.

Komisi IV DPR mendorong pemerintah untuk melaksanakan pengembangan pemanfaatan sampah menjadi energi Refused-Derived Fuel (RDF) dalam rangka menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia. Komisi IV DPR juga meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melakukan kajian lebih lanjut mengenai kelayakan usaha pengembangan RDF sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemanfaatan sampah perkotaan sebagai energi.

Siti Nurbaya, Menteri LHK, mengungkapkan total sampah yang bisa diolah diperkirakan mencapai 16 ton per hari, untuk menghasilkan listrik sebesar 234 megawatt (MW). Terdapat 12 lokasi percepatan pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Teknologi Sampah (PLTSa).

“Beberapa lokasi percepatan pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Teknologi Sampah (PLTSa) antara lain Palembang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, Kota Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Denpasar, Surabaya, Manado dan Makassar,” ujar Siti, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR, awal pekan ini.

Surya Darma, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), mengungkapkan bahwa RDF adalah salah satu teknologi yang digunakan dalam mengolah sampah untuk menjadi bahan bakar baik untuk pengganti batu bara di pabrik semen atau menjadi biomasa untuk PLTU.

“Teknologi ini dikenal lebih ramah terhadap lingkungan sehingga cukup baik dalam mengolah Mass Solid Waste,” ungkap Surya Darma, kepada Dunia Energi, Rabu (3/2).

Surya mengatakan Indonesia memiliki peluang cukup baik dalam pengelolaan waste to energi karena produksi sampah baik dari sampah kota, sampah industri dan lain-lain. Selama ini pemerintah sudah menetapkan rencana memanfaatkan pengelolaan sampah di 12 kota untuk diolah dan dimanfaatkan menjadi energi.

“Pemanfaatan sampai menjadi energi bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk dengan pembakaran maupun landfill,” tandas Surya Darma.(RA)