JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam berkapasitas 430 megawatt (MW) memberikan kontribusi 25% dari total kebutuhan listrik di Batam, Kepulauan Riau. PLTU Tanjung Kasam dikembangkan PT TJK Power, penyedia listrik swasta berbahan bakar batu bara.

“PLTU TJK Power satu-satunya pembangkit berbahan bakar batu bara di Batam,” ujar Willianto Febriansa, Bussiness Development Director TJK Power di Jakarta.

TJK Power yang 90% sahamnya dimiliki PT Petra Unggul Sejahtera (PUS). Pada 10 Maret 2017 Intraco Penta melakukan perjanjian jual beli saham bersyarat untuk mengakuisisi 30% saham Petra Unggul senilai Rp 337,5 miliar.

Intraco berencana mendanai akuisisi PLTU Tanjung Kasam sebagian dana dari internal kas perseroan senilai maksimal US$ 104,9 juta. Sisanya, akan didanai lewat penawaran umum terbatas melalui rights issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar US$ 232,6 juta.

PLTU Tanjung Kasam akan memasok listrik bagi PT PLN Batam (Persero) selama 30 tahun ke depan sejak beroperasi secara komersial di tahun 2012. Saham TJK Power sebesar 10 persen juga dimiliki oleh PLN Batam yang juga selaku off taker.

“PLTU Tanjung Kasam dibangun di atas lahan seluas 32 hektar dengan nilai investasi sebesar US$ 197 juta, dengan masa konstruksi 20 bulan,” tandas Willi.(RA)