KARAWANG – PT PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk bisa mengimplementasikan dorongan pemerintah yang menginginkan pembangkit listrik dengan bahan bakar utama 100% biofuel atau bahan bakar nabati (BBN).

Supangkat Iwan Santoso, Direktur Pengadaan Strategis PLN, mengatakan, dalam rangka persiapan pembangunan PLTD yang bisa menyerap B100, PLN telah melakukan studi banding teknologi yang digunakan Wartsila, perusahaan mesin dan teknologi energi yang diterapkan di Finlandia.

Berdasarkan studi banding tersebut, maka diperlukan pembangkit dengan spesifikasi berbeda dengan yang ada sekarang ini. Alhasil diperlukan pembangunan pembangkit listrik diesel baru.

“Kami sudah kunjungi Wartsila pabrik diesel di Finlandia dia sudah produksi (mesin diesel). Itu PLTD bisa B100. Tapi harus baru (bangun PLTD baru), yang lama atau eksisting tidak bisa,” kata Supangkat disela peresmian peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Jawa 1 di Karawang, Rabu (19/12).

Menurut Supangkat, perlu waktu sebelum membangun PLTD. PLN pun memperkirakan PLTD terbaru yang bisa menyerap B100 beberapa tahun lagi. Ketika teknologi sudah tersedia, PLN juga tidak akan sungkan dalam membangun,  karena dari sisi investasi juga tidak akan berbeda jauh dengan PLTD yang sudah dibangun PLN sebelumnya.

“Akan ada yang 100% yang baru, mungkin 2019-2020 lah terealisasi (pembangunan),” ungkap Supangkat.

Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menegaskan pemerintah meminta kepada PLN untuk serius implementasikan pembangunan pembangkit listrik yang berbahan bakar B100.

Penggunaan B100 tentu bisa membantu dalam menekan penggunaan solar atau BBM yang saat ini masih dipenuhi dari impor.

“Pemerintah titip, bisa tidak pakai B100. Kalau bisa dan itu dilakukan berarti ada berbagai macam keuntungan dalam satu pukulan,” tandas Darmin.(RI)