JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mengkaji untuk mengakuisisi hak partisipasi (participating interest/PI) dari kontraktor yang nantinya akan dipilih pemerintah mengelola blok Rokan. Kontrak PT Chevron Pacific Indonesia di blok Rokan akan berakhir pada 2021.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan berbagai opsi masih dibahas internal Pertamina, termasuk opsi akuisisi PI kontraktor terpilih nantinya. Pertamina juga tetap menjalin komunikasi dengan Chevron untuk menjajaki kemungkinan mendapatkan share di Rokan.

“Opsi itu semua ada, kan bisa berbagai cara. Bu Nicke (Plt Dirut Pertamina) yang bicara sama Chevron seperti apa, enggak bisa langsung diputuskan begitu saja,” kata Syamsu di Jakarta, akhir pekan lalu.

Syamsu mengatakan Pertamina hingga saat ini masih menunggu keputusan pemerintah terkait pengajuan proposal yang diajukan kontraktor eksisting, Chevron yang juga berminat untuk kembali mengelola Rokan.

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2018, pemerintah memberikan kesempatan pertama kepada kontraktor eksisting untuk mengajukan kontrak baru di blok yang segera berakhir masa kontrak kerjasamanya. Baru kesempatan kedua diberikan kepada Pertamina.

“Saya tanya, kapan habis? 2021 kan. Permen kan bunyinya eksisting dulu,” tukas Syamsu.

Sambil menunggu keputusan tersebut Pertamina sudah mulai menganalisa data blok Rokan yang akan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun proposal pengajuan kontrak blok Rokan.

Menurut Syamsu, analisa masih menggunakan data sekunder yang didapatkan Pertamina.

“Kami sudah siapkan dari lama, evaluasi kan lama. Sekarang pakai data tidak harus data langsung, sekunder bisa. Sekarang evaluasi lagi menggunakan data yang kami minta,” tandas Syamsu.(RI)