JAKARTA – PT Pertamina EP, bagian dari subholding hulu Pertamina atau Pertamina Hulu Enegi (PHE) menyatakan komitmennya dalam melakukan kegiatan pengeboran. Kegiatan digenjot di salah satu wilayah kerja atau tepatnya di wilayah Aset 3.

Sepanjang tahun ini tercatat total ada 11 pengeboran yang akan dilakukan terdiri dari sembilan pengeboran sumur eksploitasi dan pengeboran dua sumur eksplorasi Selain itu dilakukan juga perawatan sumur atau well service di 13 sumur.

Heri Fandra, Legal & Relation Manager Pertamina EP Aset 3, memgatakan kegiatan tersebut dilakukan di seluruh wilayah Aset 3 yang meliputi Jatibarang Field, Subang Field dan Tambun Field. “Dua pengeboran eksplorasi juga tengah berlangsung di wilayah Jatibarang dan Subang Field,” kata Heri, Kamis (23/7).

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa saat ini Pertamina EP Aset 3 mampu memproduksikan minyak mentah sebesar 9,067 barel per hari (bph) dan gas sebesar 192.04 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Untuk produksi minyak didominasi oleh Jatibarang Field dengan produksi harian mencapai 5,206 bph dan gas sebesar 47,44 mmscfd. “Sedangkan gas didominasi Subang Field dengan produksi rata-rata mencapai 140.67 mmscfd dan minyak 3,693 bph,” kata dia.

Heri menjelaskan sejak ditetapkannya status pandemi Covid-19 hinggal saat ini Pertamina EP tetap harus beroperasi normal seperti sebelum adanya Covid-19. “Tentunya dengan tetap disiplin melaksanakan dan mematuhi protokol pencegahan Covid-19,” kata Heri.

Sepanjang semester I 2020 realisasi produksi migas Pertamina, termasuk Pertamina EP memang kurang memuaskan.

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebutkan  produksi minyak sebesar 80.499 bph atau 89,4% dari target APBN 90 ribu bph. Sementara produksi minyak siap jual atau lifting minyak sebesar 79.380 bph atau baru 88,2% dari target APBN sebesar 90 ribu bph. Tidak berbeda jauh, lifting gas juga tidak mencapai target. Pertamina EP mencatatkan realisasi lifting gas sebesar 682 MMscfd atau 86,6% dari target 787 MMscfd.(RI)