BATAM – PT Pertamina Energy Terminal (PET) dan PT PLN (Persero) tanda tangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan kapasitas mencapai 3,465 mVA.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur PET Bayu Prostiyono dan Manager PLN UP3 Tanjung Pinang Apreza Pashya, dan disaksikan oleh GM PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau Agung Murdifi, Direktur Utama PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra.

“Kami optimistis dapat memenuhi requirement partnership yang mengharapkan keandalan suplai energi listrik di Fuel Terminal Pulau Sambu,” ujar Bayu Prostiyono, Direktur PET, dalam keterangannya, (15/7).

Bayu menjelaskan Fuel Terminal Pulau Sambu yang berada di Kepulauan Riau terletak di posisi strategis sekaligus daerah terluar. Selama ini, pasokan listrik terminal dipasok oleh pembangkit diesel. Dengan kerja sama ini, sistem kelistrikan terminal akan beralih ke pelayanan PLN yang akan menyalurkan listrik dari PLTG melalui jaringan kabel laut.

“Sehingga kerja sama ini turut berkontribusi mengurangi emisi karbon secara langsung sebesar 1.096 ton CO2 per tahun,” jelas Bayu.

Sementara itu, Agung Murdifi, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau, menyatakan dukungan listrik yang diberikan PLN merupakan bentuk komitmen penuh PLN dalam mendukung bisnis PT Pertamina Energy Terminal menjadi World Class Green Terminal. “Dengan adanya penandatangan ini, merupakan bentuk sinergi antar BUMN yang membawa dampak positif,” ujarnya.

Hingga saat ini, terminal lain yang dimiliki oleh PET juga sudah turut mendukung aspirasi World Class Green Terminal. Seperti di LPG Terminal Tanjung Sekong dan Integrated Terminal Tanjung Uban yang telah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk kegiatan operasional sehingga mengurangi emisi karbon yang dihasilkan. (RI)