JAKARTA – Wabah virus Covid-19 berdampak langsung terhadap industri mineral dan batu bara (minerba) nasional. Disan Budi Santoso, Direktur Eksekutif Center for Indonesian Resources Strategic Studies (CIRUSS), mengatakan dampak yang ditimbulkan adalah pengurangan permintaan kebutuhan mineral dan batu bara seiring penurunan permintaan  konsumen, khususnya manufaktur dan industri.

“Dampak nasional juga berimbas kepada harga komoditi dan tentunya terhadap performance dan kegiatan pembangunan di pertambangan, terutama yang berkaitan dengan tenaga dan investor China. Tetapi, akan kembali normal ketika semuanya pulih,” kata Budi kepada Dunia Energi, Jumat (20/3).

Budi menambahkan, dalam hal ini upaya yang dilakukan industri adalah bertahan dan meningkatkan efisiensi.

Hal senada disampaikan Hendra Sinadia, Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI). Menurut dia, semua industri tanpa terkecuali terkena dampak wabah virus Covid-19. “Seberapa besar, saya terus terang belum tahu detailnya. Mungkin menunggu data ekspor BPS per Maret yang akan dirilis April untuk jelasnya,” ujar Hendra.

Subsektor minerba masih menjadi primadona penerimaan negara dari sektor energi dan sumber daya mineral. Sejak 2017 hingga 2019 tercatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terus melebihi target yang sudah ditetapkan. Sumber-sumber PNBP subsektor minerba ini berasal dari royalti, penjualan hasil tambang dan iuran tetap.

Pada 2020, PNBP dari sektor minerba ditargetkan sebesar Rp33,34 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan PNBP tahun sebelumnya yang mencapai Rp45,49 triliun. Penurunan tersebut karena turunnya harga komoditi Pada 2015, Direktorat Jenderal Minerba mencatatkan PNBP sebesar Rp29,30 triliun, setahun kemudian turun menjadi Rp27,15 triliun. Pada 2017, PNBP minerba naik menjadi Rp40,62 triliun, kemudian naik menjadi Rp49,63 triliun pada 2018, Pada tahun lalu, PNBP minerba tercatat sebesar Rp45,59 triliun.

“Seperti industri lainnya, produsen batu bara pasti menerapkan efisiensi dan tetap menjaga supaya target produksi bisa terpenuhi,” tandas Hendra.(RA)