Peningkatan jumlah kendaraan bermotor mendorong tingginya impor BBM. Penghematan dinilai bukan solusi yang tepat.

JAKARTA – Peningkatan impor bahan bakar minyak (BBM) sepanjang 2012 dan diprediksi akan terjadi lagi pada 2013. Peningkatan tersebut dinilai akibat tingginya konsumsi energi di dalam negeri sehingga harus menambah kuota BBM nasional. Penghematan dinilai bukan solusi yang tepat untuk mengurangi angka impor BBM Indonesia.

Wakil Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menyatakan, peningkatan kuota BBM di dalam negeri merupakan hal yang wajar. Mengingat terus bertumbuhnya jumlah kendaraan bermotor pengguna BBM, dan pemerintah dituntut untuk memenuhi seluruh kebutuhan itu tanpa kecuali.

Terkait hal tersebut, Komaidi menilai, penghematan bukan satu solusi utama untuk mengendalikan impor BBM. “Penghematan belum cukup, harus ada perbaikan manajemen produksi migas dalam negeri,” paparnya, Selasa, 8 Januari 2013.

Solusi manajemen produksi dalam negeri, ungkapnya, dilakukan dengan menambah kapasitas kilang. Selain itu, mencari sumber-sumber minyak baru dan dikelola dengan maksimal.

“Saya melihat, meningkatnya kebutuhan BBM kita tidak bisa dihindari. Akibatnya kita harus mengimpor. Jalan satu-satunya memang harus menambah kapasitas kilang minyak kita,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Rinaldi Dalimi. Menurutnya, penghematan bukan langkah yang dapat menyelesaikan masalah impor BBM. Solusi yang tepat adalah penambahan kilang minyak di dalam negeri.

Menurutnya, penjualan mobil justru berdampak pada pertumbuhan, sementara di sisi yang lain peningkatan penjualan mobil tak bisa dihindari dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi BBM.

“Pemerintah harus memilih opsi-opsi dari banyak pilihan yang ada. Saya melihat, pemerintah sudah melakukan berbagai langkah. Yang perlu adalah pengawasan ketika misalnya pemerintah menyalurkan BBM bersubsidi konsekuensinya harus tepat sasaran demi mengurangi hitung-hitungan kuota BBM yang ditetapkan,” paparnya Senin, 7 Januari 2013.

Sebelumnya dikabarkan, pemerintah berupaya mewaspadai kenaikan impor BBM dengan menekan laju konsumsi nasional. Petimbangannya impor BBM tahun 2012 telah naik sebesar US$4,1 miliar.

(FWP / duniaenergi@yahoo.co.id)