JAKARTA – Persaingan harga dengan energi fosil dinilai bukan faktor utama tantangan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), sepanjang ada perlakuan yang sama atau yang dikenal dengan “level of playing field”. Surya Dharma, Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, tren harga energi terbarukan cenderung makin kompetitif.

“Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi pada tiap jenis energi terbarukan itu sendiri,” ujar Surya Dharma kepada Dunia Energi, Kamis (20/6).

Menurut dia, akan sangat tidak elok jika harga EBT hanya dibandingkan dengan batu bara. Apalagi jika dibandingkan dengan harga energi dari minyak bumi, EBT justru sudah sangat kompetitif. Oleh karena itu agak kurang tepat jika hanya dibandingkan dengan harga batu bara yang seringkali juga mendapat fasilitas, seperti kebijakan domestic market obligation (DMO).

“Kami melihat bahwa Menteri ESDM Ignasius Jonan, meyakini bahwa energi terbarukan merupakan tumpuan harapan untuk keberlangsungan pemanfaatan energi di masa depan. Karena itu, keinginan Pak Jonan yang ingin mendorong percepatan energi terbarukan perlu didukung dan diberikan penghargaan agar lebih terdorong pemanfaatannya,” kata Surya.

Pada Pertemuan Tingkat Menteri Negara-Negara G20 untuk Transisi Energi dan Lingkungan Global untuk Pembangunan yang Berkelanjutan, Jonan mengatakan ingin mendorong percepatan energi terbarukan yang affordable yang terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia sesegera mungkin.

Meski demikian, yang masih menjadi tantangan adalah bagaimana memperoleh energi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia. Walaupun kondisi ini memberikan kesan, bahwa EBT akan digunakan jika harganya bersaing dengan energi fosil lainnya seperti batu bara.

Surya menekankan perlunya memberikan dukungan dalam mencari solusi agar kebijakan pengembangan EBT yang selama ini dijalankan masih lamban pengembangannya menjadi lebih cepat.

“Karena itu, kami yakin, dengan keinginan Menteri ESDM untuk mendorong percepatan energi terbarukan perlu dicari solusinya karena juga sesuai dengan target komitmen pemerintah dalam melaksanakan Perjanjian Paris,” tandas Surya.(RA)