JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan pendapatan US$174,65 juta pada tiga bulan pertama 2020, naik 38,14% dibanding periode yang sama tahun lalu US$126,42 juta. Seluruh pendapatan Vale berasal dari kontrak penjualan jangka panjang. Harga ditentukan dengan formula yang didasarkan atas harga tunai nikel di London Metal Exchange dan harga realisasi rata-rata nikel Vale Canada Limited.

Laporan keuangan Vale Indonesia yang dirilis Selasa (28/4), menyebutkan pendapatan terbesar perusahaan berasal dari penjualan ke Vale Canada Limited yang mencapai US$139,83 juta. Serta penjualan ke Sumitomo Metal Mining Co,Ltd sebesar US$34,82 juta.

Beban pokok juga ikut naik dari US$149,7 juta menjadi US$154,17 juta. Kenaikan beban pokok yang tidak signifikan dibanding kenaikan pendapatan membuat Vale membukukan laba kotor US$20,48 juta dibanding kuartal I 2019 yang mencatat rugi kotor US$23,27 juta.

Vale juga berhasil menekan beban usaha dan biaya keuangan pada kuartal I 2020. Beban usaha turun dari US$3,07 juta menjadi US$1,6 juta. Serta biaya keuangan turun dari US$1,39 juta menjadi US$484 ribu pada kuartal I 2020. Seiring dengan keberhasilan menekan sejumlah pos beban, Vale membukukan laba tahun berjalan US$28,95 juta pada tiga bulan pertama tahun ini dibanding periode yang sama 2019 yang membukukan rugi tahun berjalan sebesar US$20,16 juta.(AT)