MIMIKA – PT Freeport Indonesia menegaskan penambahan pasukan keamanan bersenjata telah dilakukan menyusul terjadinya insiden penembakan yang telah menewaskan satu orang pekerja, yakni Graeme Thomas Wall, 57 tahun, dan menyebabkan dua korban cedera serius yakni Ucok Simanungkalit dan Jibril Bahar, pada Senin (30/3).

Riza Pratama, Juru Bicara Freeport Indonesia, mengatakan Freeport sedang bekerja erat bersama pasukan keamanan pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut di seluruh wilayah Kuala Kencana. Setelah terjadinya insiden, patroli pasukan bersenjata telah ditambah di seluruh Kuala Kencana, yang berfokus pada area-area pemukiman pada malam hari dan ditingkatkan pada area-area komunitas dan area kerja pada siang hari.

“Kami menyikapi kejadian yang telah mengancam nyawa karyawan kami dengan sangat serius. Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka. Saat ini, perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di Kuala Kencana sampai waktu yang dinyatakan aman oleh pihak keamanan,” kata Riza, Kamis (2/4).

Menurut Riza, jenazah Graeme Thomas Wall, telah diberangkatkan dengan pesawat Airfast dari Timika ke Jakarta untuk keperluan otopsi.  Sementara itu, dua orang korban luka dalam insiden penembakan yang sama, saat ini dalam proses pemulihan di RS Tembagapura. “Keduanya dalam kondisi stabil,” tukas Riza dalam keterangan tertulisnya.

Kuala Kencana merupakan pusat pemukiman pekerja dan perkantoran Freeport Indonesia di dataran rendah. Wilayah ini berjarak 25 Km dari pusat kota Timika, Papua. Berdasarkan informasi yang dihimpun Dunia Energi, penembakan di wilayah pemukiman dan perkantoran Freeport di Kuala Kencana baru kali ini terjadi. Selama ini penembakan yang dilakukan KKB selalu menyasar kendaraan tambang seperti bus pekerja dan dilakukan di jalan Timika – Tembagapura.(RI)