JAKARTA – Mining Industry Indonesia (MIND) ID, BUMN holding industri pertambangan didorong untuk menjadi motor penggerak dalam menyediakan teknologi dan peralatan yang dibutuhkan dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia. MIND ID melalui anak-anak usahanya dinilai memiliki kemampuan untuk itu.

R. Sukhyar, pengamat pertambangan yang juga mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, mengatakan langkah pertama bisa dilakukan dengan melakukan hilirisasi atas produk-produk tambang. “MIND ID jangan lagi bermain pada produk-produk antara, tetapi diarahkan pada produk-produk yang lebih ke hilir, bahkan sampai ke produk manufaktur. Karena kalau masih bermain di produk antara sudah tertinggal dari perusahaan-perusahaan yang ada sekarang,” kata Sukhyar dalam diskusi bertajuk Peran Pertambangan Dalam Transisi Energi dan Hilirisasi, Selasa (15/11).

Transisi energi tetap menjadi fokus pemerintah demi mencapai target Nett Zero Emission pada tahun 2060. Berbagai langkah dilakukan terutama di sektor transportasi dan ketenagalistrikan. Di sektor ketenagalistrikan, pemerintah terus mendorong untuk mengurangi konsumsi batu bara di pembangkit listrik. Selain menetapkan secara bertahap untuk mempensiunkan, pemerintah juga melakukan berbagai langkah seperti co-firing dan mulai menjajaki pemanfaatan teknologi Carbon Capture Utilization anda Storage (CCUS).

Di sektor transportasi untuk mengurangi konsumsi BBM, pemerintah kemudian membangun ekosistem kendaraan listrik. Terkait dengan pengembangan kendaraan listrik itulah, Indonesia memiliki nilai lebih karena memiliki potensi sumber daya nikel yang cukup besar. Nikel menjadi salah satu bahan baku penting untuk pembuatan baterai listrik. Selain itu produk tambang mineral lain yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik pun ada di Indonesia.

Menurut Sukhyar, Indonesia sesungguhnya punya keunggulan dalam ketersediaan bahan baku sehingga bisa menjadi pemain penting dalam peta industri kendaraan listrik. Apalagi hilirisasi pertambangan tidak hanya mendatangkan nilai tambah dari sisi produk tetapi akan membantu pemerintah untuk melaksanakan transisi energi.

“Indonesia punya potensi energi baru dan terbarukan baik itu panas bumi, PLTS, Tenaga Bayu, Mini Hydro dan banyak lagi. Namun selama ini teknologi dan peralatannya masih diimpor. Dengan potensi sumber daya tambang yang kita miliki harusnya kita bisa memproduksinya dalam negeri,” katanya.

Ferdi Hasiman, Peneliti dari Aplha Research Database mengatakan bahwa sebagai bagian dari masyarakat global Indonesia memang harus melaksanakan transisi energi. “Apalagi saat ini mengurangi konsumsi BBM sudah menjadi keharusan karena selama ini negara ini tersandera oleh subsidi BBM. Makanya yang harus didorong adalah mengurangi konsumsi BBM dan gas di antaranya lewat kendaraan listrik,” ungkap Ferdi.

Ia juga menegaskan bahwa MIND ID dengan anak usahanya yang menguasai hampir semua sumber daya tambang mampu mewujudkan hal tersebut. “Sekarang sudah mulai terlihat lewat beberapa kerja sama yang dibangun dengan beberapa produsen kelas dunia. Jika ini berjalan tentu akan memberi manfaat yang lebih besar bagi negara,” kata Ferdi.(RA)