JAKARTA – Investasi sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) pada 2020 diklaim mencapai US$1,4 miliar, dari total investasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar US$24,4 miliar.

Realisasi (sementara) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM tercatat 120% dari target. Pada APBN-P 2020, PNBP sektor ESDM semula ditargetkan sebesar Rp90,7 triliun, sementara realisasinya sebesar Rp108,7 triliun. Realiasi PNBP EBTKE 2020 tercatat sebesar Rp2 triliun atau 154% melampaui target.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengungkapkan realisasi kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) hingga 2020 mencapai 10.467 Megawatt (MW).

“Tambahan pembangkit EBT di antaranya dari PLTA Poso sebesar 66 MW, PLTBm Merauke sebesar 3,5 MW, PLTM Sion sebesar 12,1 MW dan PLTS Atap sebesar 13,4 MW. Untuk 2021, ditargetkan kapasitas pembangkit EBT meningkat menjadi 12.009 MW,” ungkap Arifin, dalam acara Konferensi Pers Capaian Kinerja ESDM Tahun 2020, yang digelar secara virtual, Kamis (7/1) .

Arifin mengatakan pada 17 Desember 2020 telah dilakukan Project Kick Off Ceremony Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata dengan kapasitas sebesar 145 MW yang merupakan PLTS terbesar di ASEAN kerja sama Indonesia dengan Uni Emirat Arab.

Program mandatori biodiesel juga terus ditingkatkan. Melalui implementasi B30 sejak Januari 2020, realisasi pemanfaatan biodiesel sepanjang 2020 tercatat sebesar 8,46 juta Kilo Liter (KL).

Capaian tersebut menghasilkan penghematan devisa sebesar Rp38,31 triliun atau setara US$2,66 miliar. Pada 2021, pemanfaatan biodiesel ditargetkan mencapai 9,2 juta KL.

“Pada 2020, upaya menurunkan CO2 mencatat sebesar 64,4 juta ton CO2 atau 111% dari target sebesar 58,0 juta ton. Sedangkan pada 2021 ditargetkan penurunan CO2 sebesar 67 juta ton,” tandas Arifin.(RA)