Masyarakat Desa Puuhuliau, Konawe Utara, kini bisa menikmati penerangan di malam hari seiring kehadiran Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang dibagikan pemerintah.(Foto/Dunia-Energi/Yurika P)

KEBERADAAN Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang dibagikan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2018 memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Desa Puuhuliau. Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Masyarakat sangat terbantu dengan penerangan LTSHE kalau malam hari,” ujar Endang, Kepala UPT Desa Puuhilau saat ditemui disela pembagian dan pengoperasian LTSHE di Konawe Utara, Senin (7/1).

Menurut Endang, sebelumnya masyarakat cenderung tidak melakukan aktivitas di malam hari. Adanya LTSHE dapat memudahkan anak-anak sekolah untuk belajar pada malam hari. Tidak jarang pula ada masyarakat yang menggunakan LTSHE sebagai penerangan untuk ke ladang menjaga lahan pertanian dari hama babi liar karena mayoritas mata pencaharian masyarakat Puuhialu adalah petani.

“Tadinya di sini (UPT Puuhilau) gelap sekali kalau malam. Namanya juga orang transmigrasi yang biasanya di kampung kita dulu ada listrik sekarang gelap gulita, aktifitas pada malam hari ya sedih aja lah. Tapi sekarang gampang sekali kalau mau main ke tetangga malam-malam. Lampu bisa dibawa untuk penerangan motor juga,” kata Ujang, warga UPT Puuhilau.

UPT Puuhilu yang berjarak 4-5 jam dari pusat Kota Kendari merupakan salah satu desa penerima LTSHE pada tahun 2018 di Kabupaten Konawe Utara, bersama dengan Desa Tapunopaka, Kecamatan Lasolo. Total LTSHE yang dibagikan kepada Konawe Utara sebanyak 148 unit.

LTSHE merupakan program terobosan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai upaya menerangi masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik, khususnya pada desa-desa yang berada di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, daerah terisolir, pulau terdepan atau jauh dari jangkauan PT PLN (Persero) yang jumlahnya mencapai lebih dari 2.500 desa di seluruh Indonesia. Program tersebut menjadi salah satu instrumen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan akses energi sebagai upaya mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada 2018, program LTSHE dilaksanakan di 16 Provinsi yang terdiri dari 1.610 desa. Dana APBN yang dialokasikan sekitar Rp600 miliar. Unit LTSHE untuk wilayah Sulawesi Tenggara sebanyak 172.996 unit.

“Sejak 2017 program LTSHE ini sudah dipasang 252.000 unit. Pada 2019 terdapat hampir 100.000 unit lagi yang akan dipasang diseluruh pelosok negeri,” tandas Perry Burhan, Direktur AKA Migas Kementerian ESDM.(RA)