JAKARTA – PT Samindo Resources Tbk (MYOH) berhasil mencatat laba bersih US$3,8 juta pada kuartal I 2025, meningkat signifikan 501% dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar US$0,64 juta. Kenaikan laba bersih ini didorong peningkatan efisiensi operasional dan kenaikan volume produksi.

Kinerja positif ini memperkuat posisi Samindo dalam menghadapi dinamika pasar batu bara global serta mendorong optimisme terhadap prospek pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sepanjang kuartal I 2025, Samindo membukukan pendapatan US$40,9 juta, meningkat 3% dibanding periode yang sama 2024 sebesar US$39,6 juta. Peningkatan pendapatan terutama berasal dari segmen overburden removal & coal getting yang naik 5% menjadi US$21,8 juta dan coal hauling naik 11% menjadi US$10,3 juta.

Corporate Secretary Samindo, Ahmad Zaki menyatakan, perseroan terus mengoptimalkan kinerja operasional dengan menjaga produktivitas tinggi sekaligus melakukan efisiensi biaya, termasuk penghematan melalui perpanjangan penggunaan umur ban kendaraan alat berat. Upaya ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan margin laba.

“Kami juga berhasil mengamankan perpanjangan kontrak strategis dengan KIDECO selama lima tahun ke depan,” kata Zaki dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/5).

Kontrak Kideco tidak hanya memperkokoh posisi Samindo sebagai mitra terpercaya, namun juga menjadi fondasi kestabilan pendapatan jangka panjang yang kuat bagi perusahaan. “Keberhasilan ini mencerminkan kepercayaan berkelanjutan dari klien utama kami dan komitmen kami untuk memberikan layanan berkualitas tinggi secara konsisten,” tukas Zaki.

Dari sisi operasional Samindo, volume overburden removal tercatat sekitar 7,7 juta bcm pada kuartal I 2025, cukup stabil dibandingkan kuartal I 2024. Meskipun volume coal getting sedikit turun menjadi 1,3 juta ton, peningkatan signifikan sebesar 12% pada coal hauling menjadi 5,8 juta ton menunjukkan keberhasilan optimalisasi armada dan logistik Samindo.

“Dengan hasil kinerja positif ini, Samindo Resources optimistis menghadapi tantangan pasar batu bara global dengan strategi operasional yang fokus pada efisiensi dan diversifikasi bisnis,” kata Zaki.(AT)