JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba bersih Rp255,54 miliar pada sembilan bulan 2018, turun 15% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp300,57 miliar. Penurunan laba bersih disebabkan kenaikan beban pokok, umum dan administrasi, penjualan dan beban keuangan. Disisi lain, pendapatan Timah hanya naik 2,73%.

Laporan keuangan Timah yang dirilis akhir pekan lalu menyebutkan, hingga kuartal III 2018 perseroan membukukan pendapatan usaha Rp6,8 triliun, naik dibanding periode yang sama 2017 sebesar 6,62 triliun. Kontribusi utama pendapatan perseroan berasal dari penjualan logam timah yang mencapai 90,94%. Sisanya, berasal dari produk hilir, tin chemical 5,27% dan rumah sakit 2,23%.

“Manajemen berencana menggenjot industri hilir pertimahan agar diperoleh value added yang lebih besar, sehingga mampu menopang keberlangsungan bisnis perseroan dalam jangka panjang,” kata Amin Haris Sugiarto, Sekretaris Perusahaan Timah.

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok Timah ikut naik 4,6% dari Rp5,46 triliun menjadi Rp5,71 triliun pada periode sembilan bulan 2018. Akibatnya kenaikan beban yang lebih besar, laba kotor turun menjadi Rp1,08 triliun dibanding periode sembilan bulan 2017 sebesar Rp1,15 triliun.

Menurut Amin, seiring dengan penertiban dan penegakan hukum penambangan timah di Pulau Bangka untuk meminimalkan ilegal mining serta pembangunan beberapa proyek, seperti pembangunan fuming yang digunakan untuk proses sisa peleburan, perseroan optimistis kinerja akhir tahun dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan.

Kinerja Operasi

Timah pada sembilan bulan 2018 memproduksi 26.383 ton bijih timah atau naik 10,6% dibanding periode yang sama 2017 sebesar 23.854 ton. Produksi bijih timah sebagian besar atau 61,15% berasal dari laut (offshore). Sisanya, 38,85% berasal dari darat (onshore). Untuk produksi logam timah, hingga September mencapai 21.264 ton atau turun 6,89% dibanding periode sembilan bulan 2017 sebesar 22.837%.

Seiring dengan penurunan produksi logam timah, penjualan logam timah turun 6,55% menjadi 20.174 ton pada sembilan bulan 2018 dibanding periode yang sama 2017 sebesar 21.588 ton.

Selain tin ingot, Timah juga memproduksi tin chemical dan tin solder di PT Timah Industri, Hingga sembilan bulan 2018, produksi tin chemical dan tin solder masing-masing sebesar 3.402 ton dan 969 ton. Serta penjualan masing-masing sebesar 3.414 ton dan 948 ton.(AT)