JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan laba bersih US$80,67 juta pada semester I 2019, turun 46,7% dibanding periode yang sama 2018 sebesar US$151,57 juta. Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi, mengatakan kendati laba bersih turun, kinerja keuangan masih dipandang positif mengingat kondisi sektor batu bara dan ekonomi global yang melemah.

Bumi dalam laporannya, Jumat (2/8), menyebutkan realisasi harga turun 8% menjadi US$53,2 ton pada semester I 2019 dibanding periode yang sama tahun lalu US$58 per ton. Volume penjualan batu bara tercatat 41,5 juta, terdiri dari penjualan KPC 30,1 juta ton dan Arutmin 11,4 juta ton.

“Untuk 2019, volume penjualan tetap 87 juta-90 juta ton. Namun Bumi bermaksud melakukan tinjauan harga di akhir kuartal ini guna mencerminkan perkembangan pasar,” kata Dileep.

Pada semester I 2019, Bumi membukukan pendapatan US$2,27 miliar, turun 8% dibanding periode yang sama 2018 sebesar US$2,47 miliar. Laporan tersebut disajikan dengan memasukkan KPC untuk keperluan investor. Sementara, jika merujuk PSAK 66, dengan mengkonsolidasikan Arutmin, tanpa KPC yang dihitung secara ekuitas, pendapatan Bumi hanya sebesar US$481,35 juta.(AT).