JAKARTA – Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Badan Litbang ESDM teleh menyelesaikan survei pendahuluan (recognize survey) geologi kelautan geologi kelautan pada calon tapak pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di pesisir pantai Provinsi Kalimantan Barat pada Senin, (31/5). Kegiatan tersebut merupakan tahapan pendahuluan kontrak kerja sama survei geologi kelautan bekerja sama dengan Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir – Badan Tenaga Atom Nasional (PKSEN Batan).

Recognize berlangsung selama tujuh hari pada tanggal 25-31 Mei 2021 dan dipimpin oleh Penyelidik Muda P3GL, Yani Permanawati. Tim P3GL juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dalam penyiapan sarana dan prasarana di lokasi survei.

“Koordinasi ini sebagai langkah awal menjelang pelaksanaan survei yang akan dilakukan pada pertengahan Juni 2021,” kata Purnomo Raharjo, Koordinator Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan Energi Kelautan dan Kewilayahan (KP3 EKDK) P3GL belum lama ini.

Beberapa pihak yang digandeng untuk menyiapkan pemetaan survei, antara lain Badan Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Universitas Tanjungpura, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat, Persatuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) serta nelayan setempat.

“Penyampaian informasi terkait ruang lingkup kegiatan survei, meliputi pengambilan data lapangan, analisis data geofisika, geologi, oseanografi, lingkungan, dan bahaya geologi kelautan,” ungkap Purnomo.

Tim teknis P3GL juga sempat beraudiensi ke Pemerintah Kota Singkawang untuk menyampaikan rencana pelaksanaan survei, rencana peninjauan lokasi survei, dan penentuan jadwal survei lapangan. Beberapa kegiatan survei yang dilakukan di antaranya pengambilan data geologi bawah permukaan (SBP), morfologi dasar laut, karakteristik dan dinamika pantai, kualitas air laut, kualitas sedimen laut hingga bahaya geologi kelautan.

Sementara itu, Dwi Satrio Sepriyanto, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Walikota Singkawang, menyambut baik kerja sama P3GL dengan PKSEN BATAN dan siap membantu pelaksanaan survei. “Saya berharap program nasional ini dapat memajukan kehidupan masyarakat, terutama dalam memberikan penerangan”, kata Dwi.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat sendiri berokomitmen akan membantu mencarikan sarana kapal survei sesuai kebutuhan survei, yang juga akan digunakan untuk memasang alat survei di tengah laut.

Saat ini, tim teknis P3GL telah melakukan uji coba kemampuan kapal survei ke lokasi penempatan peralatan didampingi Tim PKSEN BATAN, Dinas Kelautan dan Perikanan, Tim Penyelam POSSI, dan nelayan setempat. Uji coba kapal dilakukan di wilayah perairan Sungai Raya-Bengkayang. Peralatan yang akan dipasang di perairan meliputi current meter, wave rider, dan tide gauge. Tim juga memerlukan pembuatan bagan untuk penempatan peralatan dan orientasi batas wilayah survei geologi kelautan ini.

Survei geologi kelautan pada studi tapak di Kalimantan Barat merupakan bagian fase pertama pra proyek pembangunan PLTN. Ruang lingkup pekerjaan terdiri dari analisis data geofisika, geologi, oseanografi, lingkungan, dan geohazard. Beberapa kegiatan survei yang dilakukan di antaranya pengukuran morfologi dasar perairan, kaakteristik pantai, kualitas air laut, kualitas sedimen laut hingga bahaya geologi kelautan.