JAKARTA – Ledakan sumur minyak ilegal terjadi di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Timur, Kabupaten Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur mencatat 10 korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka. Selain itu, api dari ledakan juga menghanguskan lima rumah di sekitar lokasi kejadian.

Dugaan sementara ledakan akibat percikan api pada saat seorang pekerja melakukan pengelasan pipa yang akan dimasukkan ke dalam sumur.

Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan Kementerian ESDM telah melakukan koordinasi dengan  PT Pertamina (Persero), karena lokasi sumur berada di wilayah kerja Pertamina.

“Pemerintah melakukan koordinasi dan dari Pertamina sudah mengirimkan tim  untuk investigasi dan koordinasi. Kami berharap ini cepat diatasi,” ujar Agung saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (25/4).

Dia menambahkan kewenangan aparat hukum melakukan penyelidikan terhadap aktivitas ilegal drilling. Namun secara teknis kaitannya dengan Pertamina, maka Pertamina dan Kementerian ESDM juga mengirimkan tim untuk investigasi terhadap kejadian tersebut.

Ledakan berasal dari sebuah sumur yang berada di wilayah operasi PT Pertamina EP, anak usaha Pertamina. Namun penyebab kejadian diduga akibat praktek ilegal drilling yang dilakukan warga sekitar.

Laporan BPBD Aceh Timur menyebutkan, pada Rabu (25/4) pukul 24.00 WIB telah keluar minyak dari sumur yang dibor secara tradisional milik di lahan milik Zainabah. Sumur tersebut mengeluarkan minyak dan gas dan disaat bersamaan datang sekelompok warga untuk mengambil minyak yang keluar dengan cara di leles .

Adapun sekelompok orang yang sedang mencari minyak mentah tersebut berjumlah lebih dari 10 orang, yang belum diketahui datanya. Adapun maksud dan  tujuan dari warga yang datang ke lokasi guna mengambil tumpahan minyak yang tidak tertampung  tersebut dan setelah beberapa lama tepatnya pukul 01.30 WIB terjadi ledakan yang menimbulkan kebakaran, penyebab terjadinya kebakaran belum diketahui.

BPBD sampai saat ini masih melakukan pendataan terhadap korban terdampak.

Kalaksa BPBD Aceh Timur beserta tim sudah berada dilokasi kebakaran sumur minyak guna memantau langsung kejadian tersebut.

Hingga pagi ini  yang telah di evakuasi dari lokasi kejadian sebanyak 10 jenazah dan masih ada kendala dalam proses evakuasi dikarenakan api belum berhasil di padamkan. Jenazah korban terbakar dibawah ke puskemas Ranto Peureulak dan korban luka saat ini telah  dirujuk ke RSU. Zubir Mahmud (Idi Rayeuk), RS Graha Bunda (Idi Rayeuk) Dan RSU. Sultan Abdul Azis Syah (Peureulak). Korban luka bakar yg telah dievakuasi ke RSU SAAS Peureulak diperkirakan mencapai 19 orang.(RI)