BATAM – Integrasi infrastruktur dan layanan gas bumi PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN Area Batam dijalankan untuk optimasi dalam pemenuhan kebutuhan gas bumi bagi rumah tangga, industri, transportasi dan kelistrikkan serta operation excellence gas delivery.

Secara keseluruhan, volume niaga gas di area Batam sampai dengan Juni 2023 sebesar 90,62 BBTUD. Penerima gas terbesar adalah pembangkit listrik sebesar 82% dan diikuti oleh sektor industri. Penyerapan yang besar ini sejalan dengan potensi pertumbuhan demand di sektor industri dan kelistrikkan wilayah Kepulauan Riau khususnya di pulau Batam, Bintan dan Kundur.

Bani Syarif Hidayat, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, mengungkapkan perusahaan juga terus mengantisipasi potensi pertumbuhan kebutuhan gas di wilayah lainnya dengan terus berfokus pada pengembangan infrastruktur baik melalui pipa maupun moda transportasi lainnya (beyond pipeline). “Khususnya bagi wilayah yang belum terjangkau oleh pipa,” kata Beni dalam keterangannya (29/9).

Pasokan untuk distribusi gas di area Batam bersumber dari Corridor Block dan Jambi Merang yang disalurkan melalui pipa transmisi Grissik – Singapura yang dioperasikan oleh PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) selaku anak perusahaan PGN yang juga sekaligus melaksanakan pengelolaan transmisi gas dan optimasi pipeline capacity secara safety dan profesional di Batam.

“PGN tengah mengupayakan penambahan pasokan gas untuk area Batam. Kami proyeksikan dari sumber gas yang berada di Sumatra dan West Natuna. Selain untuk ketahanan pasok, juga mendukung pertumbuhan demand dan penambahan pelanggan,” kata Harry Budi Sidharta, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN.

PGN memiliki pipa distribusi sepanjang 273,46 KM di area Batam untuk menyalurkan gas bumi kepada 5.971 pelanggan dengan komposisi 4.806 pelanggan rumah tangga, 65 pelanggan kecil, 100 pelanggan komersial/ industri, dan 6 pembangkit listrik.

Wendi Purwanto, Sales Area Head PGN Batam, menuturkan bahwa infrastruktur gas bumi PGN Area Batam tersebar dan melewati beberapa kawasan industri seperti Tanjung Uncang, Panbil, Batamindo, Kabil, Batam Centre, dan Lubuk Baja.

“Di Batam, produk atau layanan gas bumi tersedia untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari Sinergi, GasKita, Gasku, dan Gaslink,” jelas Wendi.

Sinergi adalah penyediaan energi gas bumi PGN melalui pipa untuk sektor pembangkit listrik dan industri manufaktur. Sedangkan GasKita merupakan produk PGN untuk melayani kebutuhan gas bagi rumah tangga maupun usaha kecil. PGN juga menyediakan gas berbasis CNG melalui produk Gaslink untuk sektor industri dan komersial (beyond pipeline) dan produk Gasku untuk sektor transportasi yang terjangkau, aman, dan efisien. (RI)