JAKARTA – Penjualan batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sepanjang 2018 memberikan kontribusi 51,7% terhadap total pendapatan Banpu Plc, perusahaan energi asal Thailand yang mencapai US$ 3,48 miliar. Banpu mencatat pendapatan dari Indo Tambang pada tahun lalu sebesar US$ 1,8 miliar, naik dibanding raihan 2017 sebesar US$1,65 miliar.

Banpu dalam laporannya, menyebutkan total volume penjualan batu bara dari anak usahanya di Indonesia mencapai 24,01 juta ton. Selain dari Indo Tambangraya sebesar 21,49 juta, ada juga dari sumber lainnya 2,52 juta ton.

Sepanjang 2018, Indo Tambangraya menargetkan produksi batu bara 22,5 juta ton dari lima anak usahanya. Kelimanya adalah PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Mining, PT Bharinto Ekatama ton, PT Kitadin Embalut dan PT Jorong Barutama Greston. Untuk realisasi penjualan 2018, Indominco sebesar 12,47 juta ton; Trubaindo 4,5 juta ton; Bharinto 2,36 juta ton; Jorong 1,03 juta ton dan Kitadin-Embalut sebesar 1,12 juta ton.

Indo Tambangraya, dalam laporan keuangannya yang dirilis pekan lalu mencatat laba bersih US$ 261,95 juta pada 2018, naik 3,6% dibanding raihan 2017 sebesar 252,6 juta. Kenaikan laba bersih terutama didorong pendapatan yang naik 18,8% menjadi US$ 2 miliar dibanding 2017 sebesar US$ 1,68 miliar.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok juga naik 20,1% dari US$ 1,18 miliar pada 2017 menjadi US$1,42 miliar. Laba kotor pun naik dari US$ 505,44 juta menjadi US$ 583,95 juta.(AT)