JAKARTA – PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui PT Kideco Jaya Agung berencana memperpanjang kontrak pertambangan batu bara di Kalimantan Timur. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) Kideco akan berakhir pada 2023.

Azis Armand, Managing Director dan Chief Executive Officer Indika, mengatakan sesuai kontrak, PKP2B generasi I bisa diperpanjang. Kideco adalah aset penting dan perlu dijaga dengan baik. Kontribusi Kideco kepada masyarakat sekitar dan royalti kepada pemerintah juga sudah dipenuhi.

“Kami akan terus jaga kalau diberi kesempatan untuk meneruskan kegiatan di Kalimantan,” kata Azis di Jakarta, Rabu (24/10).

Dia menambahkan, pengajuan perpanjangan akan dilakukan dua tahun sebelum kontrak habis. Nantinya, PKP2B berubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Saat ini perseroan masih memantau perkembangan mengenai aturan kontrak dari pemerintah.

“Sangat berencana (perpanjang kontrak), tapi menunggu perkembangan kebijakannnya seperti apa,” tukas Azis.

Perpanjangan kontrak Kideco akan berdampak pada Indika. Saat ini 80% pendapatan Indika berasal dari kontribusi Kideco. Saat ini, Indika tercatat sebagai pemegang 91% saham Kideco setelah pada tahun lalu menambah kepemilikan saham sebesar 45%. Sisa 9% saham Kideco dikuasai Samtam Co, Ltd.

Kideco merupakan perusahaan tambang batu bara, yang terletak di Paser, Kalimantan Timur. Luas konsesinya 50,921 hektare. Perusahaan tambang tersebut berdiri sejak 1982 dan kontraknya akan berakhir pada tahun 2023. Estimasi cadangan batu bara yang dimiliki 422 juta ton. Selain itu, Kideco memiliki 50 konsumen di 16 negara.

Hingga saat ini, pasokan batu bara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) sudah mencapai 25% dari total produksi. Rata-rata produksi setiap bulannya mencapai 2,5 juta-2,6 juta ton. Target produksi hingga akhir 2018 sebesar 34 juta ton, setelah perusahaan mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk menambah produksi batu bara sebesar dua juta ton.

Produksi batu bara Kideco memiliki jumlah kalori rata-rata 4.700 kcal. Sebagian besar batu bara diekspor ke China dan India.(RA)