JAKARTA – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum   akan tetap memberikan dividen kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Papua setiap tahun, meskipun 10% saham PT Freeport Indonesia bagian Pemda didanai perseroan.

Rendi Achmad Witular, Head of Communication Inalum, mengungkapkan selain tetap memberikan bagian dividen untuk Pemda, cicilan untuk pembayaran bagian saham Pemda di Freeport tidak akan lebih besar dari dividen tersebut.

“Kami pastikan cicilannya nanti tidak membebani Pemda. Kami mau alokasikan dividen lebih besar (ke Pemda),” ungkap Rendi dalam diskusi bersama media di Jakarta, Kamis (18/10).

Menurut Rendi, dana talangan US$900 juta berasal dari pinjaman yang diperoleh Inalum untuk mengakuisisi 41,64% saham Freeport Indonesia. Artinya, dana US$ 900 juta tersebut bagian dari US$3,85 miliar harga saham yang diakuisisi Inalum.

Pemda nantinya akan mengembalikan uang pinjaman Inalum dengan mencicil  dari bagian dividen.

Rendi mengatakan Inalum memperoleh  pinjaman untuk akuisisi saham Freeport tanpa harus memberikan jaminan. Perbankan menilai potensi bisnis Freeport kedepan yang akan berada dibawah Inalum cukup bagus.

“Potensi bisnis Freeport bagus.  Freeport Indonesia juga tidak ada utang, mereka mampu  menghidupi sendiri dan harga yang kami dapat murah,” tandas Rendi.

Inalum dan Pemda sudah bersepakat menjadikan PT Indocopper Investama sebagai perusahaan patungan yang dikuasai  Inalum dan Pemda. Dalam struktur baru Freeport Indonesia akan ada tiga entitas yang menguasai perusahaan pengelola Tambang Grasberg itu, yakni Inalum menguasai  26,232% saham, Indocopper sebesar 25% (dikuasai Inalum 60% dan Pemda Papua 40%) serta Freeport-McMoRan Inc sebesar 48,786%.(RI)